Berita

Longsor di Oro-Oro Dowo, Hujan Batu di Rumah Warga

Diterbitkan

-

dapur milik Sudarti hancur. (ist)
dapur milik Sudarti hancur. (ist)

Memontum Kota Malang – Pasca longsor yang terjadi di Jl. Brigjend Slamet Riyadi Gang 16, RT 04 / RW 06, Kelurahan Oro Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang pada Jumat (23/2/2020) pukul 23.30 dan Sabtu, (24/02/2020) pukul 05.00, warga sekitar merasa ketakutan. Bahkan karena takut adanya longsor susulan beberapa warga di kawasan padat penduduk ini memilih untuk mengungsi pada Minggu (23/2/2020) siang saat huhan kembali mengguyur Kota Malang dan sekitarnya.

Informasi Memontum, bahwa lokasi kejadian berada di sebelah timur Jembatan Peler Oro-Oro Dowo. Pada Jumat pukul 23.30, rumah milik warga sekitar yang berada dibagian atas (Pinggir jalan) terjadi longsor. Tembok pembatas bagian belakang rumah berlantai 2 milik Noer tersebut longsor hingga bebetuannya menimpa rumah warga yang berada di bagian bawah.

Rumah milik Noer usai terjadi longsor di tembok pembatas belakang rumahnya. (gie)

Rumah milik Noer usai terjadi longsor di tembok pembatas belakang rumahnya. (gie)

Bebatuan tembok pembatas rumah Noer berjatuhan ke bawah hingga menghancurkan dapur beserta isinya milik Sudarti (41) warga sekitar. Tentunya banyak rumahnwarga lainnya yangbberada di bagian bawah, namun yang paling dekat dengan lokasi longsor adalah rumah Sudarti.

Diceritakan oleh Sudarti bahwa rumah milik Noer dibangun bertingkat sejak sekutar 2 tahun lalu. ” Sebenarnya pas dibangun bertingkat, kami yang berada di bawah merasa takut. Karena terlihat pondasinya tidak kuat. Kami yang berada di bagian bawah merasa kuatir apalagi saat hujan deras. Seperti pas Jumat kemarin pukul 23.30, terjadi longsor hingga tembok pembatas rumah tersehut berjatuhan ke rumah saya,” ujar Sudarti.

Akibat longsor ini untuk sementara Sudarti tidak bisa bekerja sebagai penjual makanan di Oro-oro Dowo, dikarenakan dapur dan peralatan masaknya rusak.

Advertisement

” Biasanya saya jual nasi di pingir jalan. Kalau sudah begini saya tidak bisa lagi masak karena peralatan dapur saya rusak. Saya berharap si pemilik rumah yang dibagian atas bertanggung jawab. Soalnya dulu sudah diperingatkan oleh warga supaya memperkuat bangian pondasi rumahnya. Saat ini saya juga masih ketakutan kalau terjadi longsor susulan. Sebab kemarin itu terjadi 2 kali longsor yakni pada Jumat malam dan Sabtu pagi” ujar Sudarti.

Sementara iti Noer mengatakan kalau pihaknya akan memperkuat pondasi tembok pagar rumah miliknya. ” Akan diperkuat lagi sehingga tidak ada kejadian terulang,” ujar Noer.

Kejadian longsor ini membuat warga sekitar yang berada di bagian bawah merasa ketakutan karena melihat pondasi bagian bawah rumah Noer dianggap tidak kuat dan rawan longsor.

Dwi Suwardi, warga sekitar pada Minggu siang mengatakan bahwa ada sebagain warga merasa ketakutan. Dengan adanya kejadian longsor ini, warga disekitar merasa takut hingga sebagian ada yang mengungsi, takut apabila rumah yang diatas dengan bangunan 2 lantai itu ambruk.

Advertisement

Pastinya akan mengenai rumah warga yang ada di bawahnya. Lebih-lebih sekarang ini musim hujan. Sekali lagi kalau bangunan diatas itu roboh siapa yang akan bertanggu jawab. Semoga tidak ada lagi kejadian longsor seperti ini,” ujar Dwi. (gie/yan)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas