Bondowoso
LPKIPI Unicef Gelar Pelatihan Mitigasi Kekerasan Berbasis Gender

Memontum Bondowoso – Lembaga Pelatihan dan Konsultan Inovasi Pendidikan Indonesia (LPKIPI) Unicef menggelar pelatihan resiko mitigasi kekerasan berbasis gender, perlindungan dari eksploitasi dan perlakuan salah seksual. Pelatihan yang menghadirkan dua nara sumber yakni Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Anisatul Hamidah dan Ketua Fatayat NU Bondowoso, Nur Diana Khalidah, rencananya akan digelar selama dua hari atau 14 Juni hingga 15 Juni 2022 di Aula Sabha Bina 2.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Bondowoso, Dewi Rahayu, mengapresiasi gelaran LPKIPI Unicef yang sudah banyak membantu pemenuhan hak perempuan dan anak di Bondowoso. “Pelatihan ini penting untuk meminimalisir terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berbasis gender. Karena saat ini, Bondowoso sedang berproses menuju Kabupaten Layak Anak (KLA),” kata Dewi, Selasa (14/06/2022) tadi.
Ditambahkannya, saat ini Bondowoso untuk kasus pernikahan dini, angkanya sudah mulai menurun. Dari semula berada di posisi ketiga, kini telah turun menjadi posisi lima se-Jawa Timur.
Baca juga :
- Miliki Dua Kecamatan Penopang Produksi Cabai, Dispangtan Kota Malang Berharap Mampu Bantu Tekan Inflasi
- Laka Beruntun Libatkan Tiga Kendaraan di Jalan Nasional Trenggalek-Tulungagung, Satu Orang Meninggal
- Pemkab Lamongan untuk Kali Keenam Raih Predikat A SAKIP
- Kota Batu Siapkan Dua Rumah Sakit untuk Antisipasi Caleg Alami Depresi
- IPM Naik di Angka 1,20 Persen, Kota Batu Targetkan Status Sangat Tinggi di IPM Tahun 2024
“Walaupun peringkat pernikahan dini menurun, namun jumlahnya masih banyak. Sesuai data, pernikahan dispensasi jumlahnya mencapai 1.045. Dispensasi ini, diberikan kepada pasangan yang belum cukup umur,” ujarnya.
Masih menurutnya, banyak dampak negatif dari pernikahan dini, jika tidak dilakukan penekanan. Diantaranya, yaitu berdampak terhadap Angka Kematian Ibu (AKI) dan Anak (AKA), angka rata-rata lama sekolah dan ekonomi.
“Jadi dampak pernikahan dini bukan hanya berdampak sosial, tetapi juga ekonomi,” jelasnya.
Oleh karena itu, diharapkan melalui pelatihan ini bisa merumuskan acuan dalam mengambil kebijakan. Sehingga, bisa menjadi pondasi dalam menanggulangi pernikahan anak dan kekerasan terhadap perempuan. (zen/sit)

-
Hukum & Kriminal4 minggu
Pengelola Rumah Bersubsidi di Sumbersuko Lumajang Diperiksa Unit Tipidkor Polres
-
Hukum & Kriminal3 minggu
Pulbaket Dugaan Penyalahgunaan Pembangunan dan Penjualan Rumah Subsidi Sumbersuko Terus Didalami
-
Kota Batu4 hari
Batu Shining Orchids Week 2023 Didorong Jadi Tuan Rumah Pameran Anggrek Tingkat Asia Pasifik
-
Jember4 minggu
Libatkan Swasta Melalui CSR, Pemkab Jember Lakukan Pasar Murah dan Pemberian Makanan Tambahan
-
Kediri4 minggu
Menang Telak Lawan Madura United, Mas Dhito: Komunikasi dan Disiplin Tim Sangat Bagus
-
Politik3 minggu
Alat Peraga Kampanye Tetap Eksis, Bawaslu Trenggalek Akan Lakukan Penertiban
-
Kabar Desa3 minggu
Gebyar Pembangunan Perkebunan Jatim, Ketua Gapoktan Margo Makmur Terima Paket Pengolahan Kopi
-
Kota Malang3 minggu
Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Malang Tegaskan Pentingnya Komunikasi dalam Penertiban Simbol Parpol