Pendidikan
Mahasiswa Sumenep Desak Copot Kadisdik
Memontum Sumenep – Kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumenep yang dijabat Agus Dwi Saputra, terus menuai sorotan dari kalangan aktivis mahasiswa Sumenep. Mahasiswa menilai, Kadisdik yang baru tersebut tidak punya kompeten di bidang pendidikan.
Karenanya, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) STKIP PGRI Sumenep, kembali gelar aksi unjuk rasa yang berlangsung di Kantor Pemkab Sumenep, Kamis (20/01/2022) siang. Mereka meminta kepada Bupati Sumenep, untuk mencopot Agus sebagai Kepala Dinas Pendidikan Sumenep.
“Pada aksi kami sebelumnya, saat ditanya terkait arah pendidikan di Kabupaten Sumenep ke depan, jawaban Agus tidak jelas,” kata Koordinator Lapangan (Korlap), Nur Hayat.
Bahkan, mahasiswa menilai bahwa pengangkatan Kadisdik Agus, sudah menyalahi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 7 tahun 2017. Dalam Permendikbud itu, tertuang bahwa pejabat Kadisdik harus mampu memberikan informasi. Baik tertulis maupun lisan tentang pendidikan.
Baca juga :
- Hujan Deras Disertai Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang di Dua Lokasi Kota Malang
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
Mahasiswa juga menegaskan, menjadi seorang pejabat di lingkungan Disdik, harus memiliki pengalaman yang mumpuni di bidang pendidikan. “Persoalan pendidikan di Kabupaten Sumenep tidak bisa diserahkan pada sembarang orang yang minim pengalaman,” terangnya.
Secara garis besar, mahasiswa membahas soal pendidikan yang menjadi titik tumpu dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing. Hal ini menjadi bagian penting dari janji politik Bupati Fauzi. “Sangat miris ketika Bupati Sumenep terkesan enggan menemui kami, yang tulus memikirkan pendidikan di Kabupaten Sumenep. Ini persoalan serius,” kata Hayat.
Hayat berharap, Bupati Fauzi bisa serius menangani persoalan tersebut dan menidaklajuti tiga tuntutan mahasiswa. Diantaranya, Bupati Sumenep harus mengevaluasi pengangkatan Kepala, Sekretaris, Kepala Bidang (Kabid) Paud, Kabid Sekolah Dasar (SD) dan Kabid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Disdik Sumenep. Juga, Bupati harus mencopot Agus Dwi Saputra sebagai Kadisdik Sumenep. Terakhir, massa mendesak Bupati Sumenep untuk segera turun tangan agar marwah pendidikan di Sumenep terselamatkan.
Dalam aksi itu, mahasiswa dikawal ketat oleh aparat kepolisian. Kawat berduri membatasi mahasiswa agar tidak masuk ke halaman Pemkab setempat. Mahasiswa sempat terjadi beda pendapat dengan pihak polisi. Sebab, mereka tidak kunjung ditemui Bupati Sumenep hingga terjadi pengrusakan pagar berduri. (edo/gie)