Pemerintahan

Makaryo Ning Desa, Bupati Trenggalek Kenalkan Little Jogja di Kecamatan Panggul

Diterbitkan

-

Makaryo Ning Desa, Bupati Trenggalek Kenalkan Konsep Little Jogja di Kecamatan Panggul
MAKARYO: Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek saat Makaryo Neng Deso di Kecamatan Panggul. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Pemerintah Kabupaten Trenggalek kian mantab dalam menyambungkan pertalian sejarah antara Kecamatan Panggul dengan Jogja. Seperti konektivitas akses jalan di pesisir selatan, dimanfaatkan oleh Bupati Trenggalek, untuk bisa menjadi daya ungkit ekonomi.

Karenanya, fasilitas-fasilitas pendukung yang bersifat vital, seperti rumah sakit dibangun di Kecamatan Panggul, guna mendukung upaya pemerataan ekonomi. “Sebenarnya, kita tidak ingin lupa akan sejarah bahwa ada perjuangan Pangeran Mangkubumi di sini. Termasuk, ada Raden Ayu Nitisari serta bapaknya, Raden Mas Panji Nawangkung, yang ikut berjuang sebelum berdirinya Keraton Yogyakarta,” ungkap Bupati Arifin saat melakukan Makaryo Ning Desa (Mening Deh), Rabu (01/02/2023) siang.

Dirinya menegaskan, bahwa sudah selayaknya tidak boleh lupa bahwa ketika agresi Belanda kedua, Jendral Sudirman juga menempuh perjalanan gerilya di wilayah ini. Itu menandakan, bahwa Indonesia memiliki kekuatan, sehingga Indonesia tidak dianggap telah habis karena semua pemimpin telah ditawan oleh pihak Belanda.

“Maka, perjuangan-perjuangan itu harus kita ingat. Dan saat pemerintahan Pak Jokowi dan dirintis oleh semua presiden sebelumnya, kita sudah membangun area-area jalur lintas selatan,” imbuhnya.

Advertisement

Jika tidak dihubungkan sejarahnya, tambahnya, jalan-jalan itu tidak mungkin termanfaatkan. Maka, akan mubadir anggaran-anggaran pusat yang jumlahnya triliunan untuk membangun jalan.

Jadi, tambahnya, tujuan semua ini untuk memperkuat sejarah. Kemudian, bila sejarahnya saling terhubung, harapannya konektivitas terkait wisata hingga budaya, juga bisa terhubung. Sehingga, perdaganganpun juga bisa semakin baik. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.

Baca juga :

“Makanya, fasilitas-fasilitas pendukung, seperti rumah sakit Panggul, juga kita siapkan di sini. Tujuannya, agar Panggul benar-benar menjadi kota, meskipun administrasinya tidak otonom dalam melayani publik,” terang Mas Ipin-sapaan akrabnya.

Sementara itu, Camat Panggul, Agus Dwi Karyanto, menyambut baik konsep Little Jogja di kecamatan yang dipimpinnya itu. Harapannya, dengan beberapa bangunan yang ada, maka bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk datang ke Panggul.

Advertisement

“Artinya, dengan adanya kunjungan wisatawan ke Panggul, maka bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di Kecamatan Panggul. Konsep Panggul Little Jogja ini, kit harapkan akan memberikan daya tarik kepada wisatawan,” paparnya.

Mengenai bangunan tugu yang dibangun, Agus menambahkan, bahwasannya bangunan tersebut merupakan miniatur Tugu Golong Gilik di Jogja. “Kita namakan Tugu 169, yang merupakan estimasi jarak antara Panggul dengan Jogja. Itu, kalau kita lihat di Google Map. Cuma 169 ini kita ingin artikan, bahwa 1 itu Ketuhanan Yang Maha Esa, 6 itu rukun Iman dan 9 itu wali songo yang mengajarkan Islam di tanah Jawa,” terangnya.

Mengawali pembangunan infrastruktur Little Jogja di Kecamatan Panggul, ada empat kegiatan yang dilakukan. Yaitu, dimulai dengan pembangunan saluran dan trotoar. Kemudian Tugu Pal Putih yang ada di Jogja dibuat miniatur di Kecamatan Panggul ini.

“Kemudian, kita membangun dua taman semacam taman sari yang ada di samping kantor kecamatan. Rencana ke depan, kita akan meneruskan pembangunan pedestriannya pada PAPBD nanti. Jadi, sepanjang ibu kota ini akan kita bangun pedestrian mirip di Malioboro,” papar Agus. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas