Pemerintahan
Malang Gleerrr Tandai Recovery Ekonomi Kota Malang
Memontum Kota Malang – Usai Gugus Tugas Covid Nasional “dilikuidasi” oleh Presiden Jokowi, spirit recovery ekonomi nasional nampaknya akan ditonjolkan Pemerintah Pusat. Presiden Jokowi membubarkan Gugus Tugas Covid-19 yang selama ini dipimpin oleh Doni Monardo dalam menanggulangi penyebaran virus corona.
Presiden Joko Widodo membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Pembubaran ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Pembubaran berlaku per 20 Juli 2020 atau sejak Perpres No. 82 tahun 2020 diundangkan atau diteken Jokowi.
Sebagaimana tertuang dalam Perpres dimaksud, pelaksanaan tugas dan fungsi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), selanjutnya dilaksanakan oleh Komite Kebijakan dan/atau Satuan Tugas Penanganan Covid-19/Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Daerah sesuai tugas dan kewenangan masing-masing sebagaimana diatur dalam peraturan presiden ini.
Presiden Jokowi diketahui membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional dan penanganan covid-19. Dan kota Malang berkomitmen menjadi bagian dari langkah kebijakan tersebut, sebagaimana diutarakan Walikota Malang Sutiaji saat menerima audiensi Pokja Gotong Royong Kota Malang di ruang rapat Walikota Malang (24/7/2020).
Didampingi Wawali Sofyan Edi Jarwoko dan Sekkota Wasto, Pak Aji demikian walikota Malang akrab disapa, mengutarakan nampaknya kota Malang “seakan” mendahului dengan apa yang dilontarkan Pemerintah Pusat. Ini dinyatakannya saat mengapresiasi rencana even “Malang Gleerrr” yang digagas Pokja Gotong Royong.
“Gagasan ini mendahului langkah Pemerintah Pusat berkaitan dengan langkah merecovery perekonomian nasional pada masa pandemi covid. Karena teman teman sudah menggagas dan berdikusi dengan saya bersama pak Wawali, pada bulan Juni kemarin, berkaitan dengan langkah membumikan masyarakat yang produktif di masa pandemi covid.
Bahwa glerr yang dilontarkan adalah spirit bergerak bersama, menyatukan semua bidang dan saling menguatkan agar kita bisa bertahan bahkan tumbuh kembang secara produktif di masa covid 19 ini. Pilihan kata gleerr mengarah pada upaya menggemakan dan menggetarkan kota Malang, dalam percaturan nasional dan bahkan internasional, “urai Sutiaji usai mendengar paparan rencana gelaran even Malang Gleerrr.
Sementara itu koordinator (Ketua Pelaksana) Malang gleerrr, Wahyu Eko Setiawan menyampaikan Malang Gleerrr berangkat dari rasa prihatin pada masa pandemi covid.
“Covid membuat semuanya terpuruk dan terimbas. Daya beli merosot tajam dan perekonomian mengalami tekanan yang sangat luar biasa. Krisis sosial dan ekonomi nyata adanya, “ujar WES, demikian Wahyu Eko biasa dipanggil.
“Tapi covid 19 juga memberikan banyak pelajaran sangat berharga. Dari sini kita diingatkan kembali untuk makin menghidupkan nilai nilai solidaritas dan gotong royong. Inilah yang kami konsolidasikan melalui even Malang Gleerrr dengan tajuk “Parade Sehat dan Semangat Gotong Royong Membangun Kota Malang. Didalamnya ada gelaran parade budaya, pameran dari pelaku ekonomi kreatif, UMKM, tosan aji, sandang dan yang lainnya, dengan target 287 stand,” info penggiat budaya tersebut.
Ini gerakan pemicu kebangkitan Kota Malang dalam berbagai dimensi (budaya, ekonomi, sosial, kesehatan), imbuhnya.
Keseriusan Pokja Gotong Royong juga diperlihatkan dengan akan meluncurkan lapak Malang Gleerrr.com. Ini nanti seperti e commerce tapi rasa Malang dan prioritas memang untuk Malang. Tambah WES. Diutarakan pula oleh pria yang banyak beraktifitas di kegiatan sosial tersebut, bahwa mengantisipasi potensi kerumunan massa, maka pola pengunjung juga akan dilakukan secara on line.
“Jadi tidak bisa tiba tiba hadir, harus daftar dulu secara on line baru bisa hadir. Dan akan ada pilihan waktunya juga. Ini yang kita persiapkan, “tambah Wahyu yang hadir bersama pengurus Pokja Gotong Royong.
Direncanakan, sebagaimana saran Walikota Sutiaji, acara akan di helat di bulan Oktober (28 s/d 31 Oktober, red), mengambil spirit kebangkitan pemuda. (hms/yan)