Surabaya
Manfaatkan Tanaman Sekolah Untuk Makanan Ramah Lingkungan
Memontum Surabaya – Memperingati Hari Sampah Nasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari, SDN Kaliasin 1 Kota Surabaya menggandeng 30 wali murid kelas satu sampai lima untuk terlibat mengikuti serangkaian kegiatan. Yakni lomba cipta resep dan penyajian makanan sehat ramah lingkungan, yang memiliki kriteria tanpa mengandung 5P (Pewarna, Pemanis, Pengawet, Penyedap, Perasa).
Dari puluhan wali murid yang mengikuti lomba kreasi makan yang ramah lingkungan ini, dapat memanfaatkan tanaman yang ada di sekolah. Seperti terong, asem, kunyit, belimbing wuluh, jahe, kencur, terong, lele, lidah buaya, dan lainnya. Dengan menggunakan apa yang ada di sekolah, para ibu dapat membuat makanan yang semenarik mungkin menggugah selera makan anak.
“Jadi di sekolah sendiri memiliki tanaman toga untuk dimanfaatkan wali murid untuk membuat makanan yang sesuai dengan kreasi masing-masing. Dan tentunya tidak mengandung 5P,” kata Amirul Hidayati selaku Ketua Panitia lomba, Jumat (15/2/2019).
Proses pengolahan dan penyajian yang diharuskan ramah lingkungan ini. Dan untuk penilaiannya makanan atau minumannya pun, berdasarkan dari rasa dan penyajiannya yang unik dan menarik. Untuk temanya sendiri, wali murid dapat dengan bebas memilih tema untuk kreasi makan. “Karena acara ini juga untuk mengasah dan meningkatkan kreativitas wali murid. Jadi tidak hanya murid saja,” ujarnya.
Kreasi makanan dan minuman para bunda ini juga diharapkan SDN Kaliasin 1 dapat dikonsumsi oleh anak. Oleh karena itu, sekolah mendapatkan antusias yang sangat besar dari wali murid. Terbukti dengan banyaknya wali murid yang ikut, dan hanya memiliki persiapan dua hari saja.
Selain puluhan wali murid yang lomba, sebanyak 450 siswa kelas 4 dan 5 pun memenuhi lapangan peringati hari sampah nasional dengan memilah sampah yang ada di sekolah.
“Jadi ini kita kerahkan murid-murid kelas 4 dan 5 untuk memilah-milah sampah plastik dan non plastik. Jadi anak-anak mengambil sampah plastik (Kresek, bungkus makanan, botol yang dipotong kecil-kecil) untuk dimasukkan ke dalam botol. Masing-masing anak 15 botol,” tambah Amirul.
Sementara itu, Septi Iswindani selain membuat kreasi makanan untuk lomba, juga berbagi resep makanan. Yakni mie sawi (mie berwarna hijau dari warna sawi), memiliki cita rasa gurih dan kenyal. Ditambah pula dengan aroma khas dari sayur sawi yang kuat dan melekat pada mie tersebut.
“Mie sawi ini, mie yang bahan pewarnanya menggunakan sawi yang blender lalu dicampur adonan tepung yang akan di buat mie. Untuk topingnya kita buat dari lele yang dibudayakan di sekolah,” jelas Septi.
Ratusan murid yang juga antusias saat memilah sampah dan mengumpulkannya di lapangan, Reynaldo kelas 4 ini juga berharap dengan diadakannya kegiatan tersebut dapat mengurangi sampah yang ada di lingkungan sekolah.
“Semoga sampah plastik gak berceceran dan gak dibuang di sungai dan dibuang selain di tempat,” harap Reynaldo.
Tak hanya berharap untuk sampah plastik saja, ia juga mengaku bangga akan sekolah menjunjung tinggi kebersihan agar hidup lebih sehat. “Senang bisa bersekolah di sekolah berprestasi yang sering menggelar acara pelestarian sampah olahan,” tutupnya. (est/ano/yan)