Kediri
Mas Dhito Alokasikan BLT BBM untuk 300 Penyandang Disabilitas Kediri
Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mengalokasikan bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk memberikan pemerataan bantuan sosial bagi warga terdampak kenaikan BBM.
Bantuan itu, rencananya juga akan menyasar untuk penyandang disabilitas, yang menjadi salah satu kelompok masyarakat yang mendapat perhatian Mas Dhito-sapaan Bupati Kediri. Bahkan, sedikitnya sekitar 300 penyandang disabilitas, yang diusulkan Dinas Sosial untuk mendapatkan pencairan BLT BBM.
“Mengingat kenaikan BBM yang cukup signifikan dan pasti ini akan berdampak pada elemen masyarakat, yang salah satunya teman-teman kita disabilitas, maka kita menyiapkan kurang lebih ada 300 penerima manfaat BLT BBM,” kata Mas Dhito, saat melakukan pertemuan dengan perwakilan organisasi disabilitas di Kantor Pemkab Kediri, Jumat (09/09/2022) tadi.
Mas Dhito mengungkapkan, untuk melakukan subsidi kenaikan BBM, Pemerintah Kabupaten Kediri mengeluarkan anggaran dari APBD murni sebesar Rp 17 miliar ditambah dana untuk cadangan sebesar Rp 17 miliar. “Jadi, kurang lebih ada Rp 34 miliar dana yang kita siapkan (dari APBD) untuk melakukan subsidi ditambah lagi dana dari pemerintah pusat Rp 73 miliar,” ungkapnya.
Baca juga:
- Kantongi 12 Penyebab dan Alasan Anak Putus Sekolah, Pj Wali Kota Malang Tekankan Intervensi Penanganan
- Dishub Kota Malang Bidik Sisi Eks Bioskop Kayutangan Heritage Jadi Titik Parkir Pengajuan Lahan
- Dekatkan Sejarah dan Budaya ke Generasi Muda, Museum Daerah Lumajang Ajak Jelajah Candi
- Panen Jagung bersama Warga Desa Pagung, TMMD Kodim Kediri juga Perbaiki Akses Jalan Sawah
- BPBD Kabupaten Kediri Sosialisasi Tanggap Bencana di Lokasi TMMD Reguler
Dengan besaran dana untuk subsidi itu, Mas Dhito mengaku, akan mendapat aduan masyarakat terkait bansos yang dinilai masih ada kejadian tidak tepat sasaran. Mas Dhito pun tak menampik kemungkinan itu tetap ada dalam proses penyaluran. Pun demikian, pihaknya menegaskan dalam penyaluran BLT BBM, Mas Dhito menegaskan tidak boleh ada penyelewengan atau pun pemotongan dalam penyalurannya. Pihak
“300 orang yang nantinya akan kita alokasikan khusus teman-teman disabilitas, itu per bulan mendapat Rp 150 ribu selama enam bulan ke depan. Kalau itu ada potongan, tolong laporkan kepada kami,” tegasnya.
Masyarakat yang diprioritaskan berhak menerima Bansos, tambahnya, itu merupakan kelompok masyarakat yang masuk kategori kemiskinan ekstrim dan masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Mas Dhito berharap, masyarakat yang menerima BLT BBM benar-benar mereka yang membutuhkan dan merasakan manfaat adanya bansos itu.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana, menyampaikan akan menindaklanjuti instruksi Mas Dhito untuk mengcover penyandang disabilitas sebagai penerima BLT BBM. Pihaknya pun mengusulkan, 300 orang sebagai penerima manfaat.
“Kita mengajukan 300 orang. Ini dilakukan, karena ada program-program yang lainnya. Sehingga, agar tidak tumpang tindih dan justru bisa merata,” terangnya.
Selain kalangan disabilitas, lanjut Dyah Saktiana, masyarakat yang mendapat sasaran BLT BBM dan penanganannya diampu Dinas Sosial, yakni warga tidak mampu di luar penerima program PKH. Lalu, bantuan sosial pangan dan bantuan lainnya seperti BLT DD maupun lain yang sudah diterima warga.
“Penerima BLT BBM yang kita usulkan di luar yang menerima bantuan itu. Tujuannya, agar masyarakat yang mendapatkan ini tidak tumpang tindih, dan kita upayakan tepat sasaran,” paparnya. (kom/pan/sit)