Lamongan
Masifkan Pembangunan Jamula, Bupati Yuhronur Lihat Rekonstruksi Jalan Sukorame – Slaji
Memontum Lamongan – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, bersama unsur perangkat daerah meninjau rencana proyek pembangunan Jalan Sukorame-Slaji, Rabu (05/07/2023) tadi. Jalan sepanjang 4.470 meter tersebut, akan dianggarkan di tahun 2024.
Pembangunan infrastruktur fisik ini, rencananya akan terus dimasifkan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Meskipun, sebelumnya sudah sukses menyelesaikan 41 ruas jalan dan 21 jembatan program prioritas Jalan Mantap dan Alus Lamongan (Jamula) tahun 2022.
“Saya berada di ruas Jalan Sukorame-Slaji yang memiliki panjang total 7.190 meter dan yang mengalami rusak berat sepanjang 4.470 meter, karena arus lalu lintas yang sangat padat. Untuk itu, kami berupaya pada perubahan anggaran dan kita prioritaskan agar Jalan Sukorame-Slaji ini segera tuntas. Sehingga, arus lalu lintas semakin lancar. Nantinya, di sepanjang jalan ini juga terdapat tiga jembatan yang juga rusak yakni Jembatan Sukorame 1, Jembatan Turi dan Jembatan Kedungmentawar. Doakan mudah-mudahan segera tuntas,” kata Bupati Yuhronur.
Baca juga:
Selain meninjau rekonstruksi jalan dan jembatan rusak di ruas Jalan Sukorame-Slaji, dirinya juga meninjau rekonstruksi Jalan Sukorame-Sembung sepanjang 4.990 meter dengan kondisi rusak berat sepanjang 1.180 meter dan Jalan Bluluk-Sukorame sepanjang 4.490 meter, dengan kondisi rusak berat sepanjang 4.080 meter. Termasuk, juga kunjungi pembangunan Jembatan Talunrejo Bluluk.
Tidak hanya itu, dalam lawatannya ke Lamongan Selatan, Bupati Yuhronur juga meninjau rencana proyek nasional pembangunan Waduk Pejok di Desa Talun, Kecamatan Bluluk. Dimana, Waduk Pejok ini akan berdiri di dua Kabupaten yakni Lamongan dan Bojonegoro di atas lahan seluas 231.20 Ha. Dengan rincian, 85,69 Ha di wilayah Kecamatan Kepohbaru dan Kedungadem, Bojonegoro dan 145,51 Ha di wilayah Kecamatan Bluluk, Lamongan.
“Saya berada di Desa Talun, Kecamatan Bluluk yang ada rencana membangun waduk, ini perbatasan antara Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro, sehingga kita terus berkoordinasi terkait tindak lanjut karena ada beberapa rumah atau dusun yang harus dilakukan relokasi,” jelasnya. (zen/gie)