Kota Malang

Massa Serbu KPU Kota Malang, Digempur Pasukan TNI-Polri

Diterbitkan

-

Massa Serbu KPU Kota Malang, Digempur Pasukan TNI-Polri

Memontum Kota Malang – Meskipun Pemilu Caleg dan Presiden bakal berlangsung pada 17 April 2019, TNI-Polri sudah siap melakukan pengamanan. Kesiapan dalam mengantisipasi kerusuhan ini, diperlihatkan dalam simulasi penanganan kericuhan yang bisa saja terjadi dalam Pemilu 2019. Simulasi yang dilakukan oleh anggota Korem 083/BDJ, berlangsung pada Jumat (8/2/2019) pagi di Lapangan Parade Brawijaya Rampal ini memperlihatkan kesigapan petugas dalam menghalau massa anarkis.

Tidak hanya menghalau, para pengunjuk rasa juga bakal dibuat kocar-kacir. Apalagi barisan TNI-Polri diperkuat dengan mobil Damkar Kota Malang, yang siap menyemprotkan airnya ke arah para pengunjuk rasa.
Skenario simulasa ini dimulai saat puluhan orang berbadan besar mendatangi kantor KPU Kota Malang. Sekelompok massa ini betbuat anarkis karena mengganggap KPUD tidak fair. Dengan bersenjatakan batu dan botol mereka mencoba masuk ke kantor KPUD.

Anggota TNI saat membubarkan pengunjuk rasa. (gie)

Anggota TNI saat membubarkan pengunjuk rasa. (gie)

Petugas Sabhara Polres Malang Kota dan Unit K9 melakukan penghadangan. Namun para pengunjuk rasa tetap maju dan semakin beringas menyerang. Bahkan massa juga tidak takut dengan barisan anggota TNI. Mereka terus maju sambil berorasi membakar semangat. Batu dan botol berterbangan, untungnya petugas sudah siap dengan tameng pelindung.

Petugas PMK Kota Malang, melakukan penyiraman. Massa sempat bubar namun mereka kembali berkumpul dan menyerang. Barisan TNI-Polri tidak goyah. Aksi massa, semakin beringas, saling dorong. Mereka juga sudah melakukan pembakaran ban hingga menimbulkan kepulan asap tebal.

Beberapa anggota TNI langsung maju, melakukan pemadaman. Karena tidak mau peristiwa ini berlarut-larut, kini giliran petugas yang terus maju kedepan hingga para pengunjuk rasa semakin mundur. Seorang yang dianggap sebagao provokasi diamankan. Massa kembali marah, meminta temannya untuk dibebaskan. Namun usaha mereka sia-sia. TNI -Polri semakin menguatkan diri membuat massa kocar-kacir membubarkan diri. Saat ada pengunjuk rasa yang pingsan, petugas melakukan pertolongan membawanya ke mobil ambulan.

Advertisement

Danrem 083/BDJ, Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo, mengatakan bahwa simulasi ini adalah sinergitas TNI-Polri dan instansi terkait dalam menciptakan Kota Malang tetap aman dan konfusif. ” Kita melibatkan 300 anggota dalam simulasi ini. Ini adalah latihan pengamanan Pemilu. Kita tahu dalam Pemilu segala macam kemungkinan bisa terjadi, salahbdatunya kerusuhan massa,” ujar Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo.
Selain itu, simulasi ini juga upaya menyatukan seluruh komponen keamanan di lapangan dalam menyambut Pemilu 2019.

“Agar TNI-Polri dan instansi terkait bisa bekerja sama dengan baik dalam rangka peningkatan keamanan seluruh personil pengamanan Pemilu 2019. Kita harus siap menghadapi segala macam yang terjadi. Ini adalah hari ketiga pelatihan..sebelumnya kita telah meningkatkan kemampuan perorangan dan saat ini kita lakukan betsama-sama. Terpenting juga kita bisa saling koordinasi dengan unsur pengamanan lain,” ujar Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo. (gie/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas