Berita Nasional
Menag Optimis Jadikan Candi Borobudur Sebagai Pusat Tempat Ibadah Umat Budha Dunia
Memontum Jakarta – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, optimis Candi Borobudur dapat menjadi pusat tempat ibadah umat Budha dunia.
Hal tersebut, disampaikan Menag pada saat memberikan sambutan pada Dharmasanti Tri Suci Waisak 2565 Tahun Buddhis di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta. Hadir juga, pimpinan Majelis Keagamaan Budha dan para pejabat negara. Umat Budha mengikuti agenda ini secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Sementara Presiden Joko Widodo memberikan sambutan secara virtual.
Baca Juga:
- Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Ruas Indrapura-Kisaran dan Jalan Tol Ruas Betung-Tempino-Jambi
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Kemenparekraf Gandeng Platform Kitabisa untuk Pembiayaan Tanpa Bunga Desa Wisata
- KPK Tetapkan Gubernur Kalsel, Kepala Dinas, Kabid, PPK hingga Pengepul dan Swasta Tersangka Suap Pengadaan
Dharmasanti Tri Suci Waisak 2565 Tahun Budhis mengangkat tema ‘Bangkit Bersatu untuk Indonesia Maju’. Acara ini disiaran secara langsung TVRI dan kanal Youtube Kemenag RI.
“Keinginan dan cita-cita kita bersama menjadikan Borobudur sebagai pusat tempat agama Budha Dunia,” kata Menag, Kamis (27/05) tadi.
“Saya optimis ini bisa dilakukan dengan kebersamaan dan bersatunya seluruh umat Budha terutama yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Menurut Menag, jumlah umat Budha di ASEAN saat ini lebih dari 40 persen. “Menjadikan Borobudur sebagai pusat tempat ibadah umat Budha dunia menjadi harapan yang sangat mungkin untuk diwujudkan,” tegas Menag.
Melalui momentum Dharmasanti Hari Raya Waisak ini, Menag berharap agar umat Budha Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga keseimbangan yang paripurna, saling mendengar, saling melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan yang ada. Kesadaran akan esensi Dharma ajaran Budha harus menjadi sumber kekuatan untuk membangun kebersamaan. Sebab, dharma ajaran Budha hadir untuk kebahagiaan semua makhluk. Dharma hadir untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang rukun, harmonis, damai, dan seimbang.
“Kebenaran Dharma itu merupakan keyakinan yang fundamental, yang harus dipraktikkan dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang kepada semua makhluk. Karena itu, tidaklah berlebihan manakala hari ini, Umat Budha Indonesia meneguhkan diri untuk mempraktekan kehidupan beragama yang moderat,” ucapnya. (hms/nag/aye/ed2)