Sidoarjo
Menpora Berangkatkan Kirab Pemuda Nusantara di Sidoarjo
Memontum Sidoarjo– Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi memberangkatkan Pawai Budaya dan Deklarasi NKRI dalam Kirab Pemuda Nusantara 2017 dari Parkir Barat GOR Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (1/12/2017) sore. Kirab Pemuda Nusantara yang terdiri dari 37 pemuda pilihan itu, diberangkatkan Imam Nahrawi dari Pulau Rote, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sekitar dua bulan lalu.
Saat ini rombongan pemuda yang membawa misi NKRI harga mati itu, berada di Sidoarjo untuk melaksanakan serangkaian kegiatan. Namun paska di Sidoarjo selama beberapa hari, rencananya bakal melanjutkan perjalanan ke Blitar.
“Rencananya perjalanan Kirab Pemuda Nusantara ini selama 74 hari. Bagi yang terpilih harus siap mengikuti kegiatan sekitar hampir 3 bulan ini. Karena tugas para pemuda ini adalah menyambut, membatik, menyulam, merangkai dan menyambung seluruh budaya yang ada di Indonesia,” terang Imam Nahrawi kepada Memo X, Jumat (1/12/2017) sore seusai pemberangkatan kirab.
Nahrowi menguraikan jika Sidoarjo merupakan salah satu titik singgah, paska peserta kirab ini melalui 40 kabupaten/kota yang di kunjungi. Para pemuda itu memiliki semangat mempertemukan para pemuda, budaya, dan kebhinnekaan dalam mendukung dan mengisi pembangunan.
“Kunci perubahan itu ada di tangan pemuda. Jadi mereka akan mengisi pembangunan secara positif dan konstruktif,” imbuhnya.
Sedangkan kegiatan selama berada di Sidoarjo, diantaranya pawai budaya, kirab, bersih-bersih di kampung korban puting beliung, membaca kitab sucu di Masjid Agung, dialog pemuda, dialog film, serta membahas Media Sosial (Medsos) bersama para pemain sepakbola liga utama dan pemuda Sidoarjo.
“Ini kegiatan positif yang disupport pusat (Menpora). Jadi harus terus digalakkan. Silahkan tanya budaya dan bahasa ke peserta kalau tidak mampu menjawab itu tidak berhasil mempelajari kabupaten/kota yang disinggahi,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menegaskan mendukung sepenuhnya Kirab Pemuda Nusantara. Menurutnya, perbedaan yang ada tidak menjadi modal untuk memecah bela. Akan tetapi mala menjadi berwarna indah dalam NKRI.
“Kegiatan ini butuh partisipasi semua pihak. Mulai pemerintah, organisasi pemuda dan lainnya harus mendukungnya demi menjaga kesatuan NKRI,” pungkasnya. (wan/yan)