Jember
Miris , Murid SDN 03 Jambearum – Jember Cuma 21
“Sarana Dan Prasarana Minim, Jadi Faktor Orang Tua Enggan Sekolahkan Anaknya di SD Jambearum 03 Jember”
Jember, Memontum – Miris di jaman modern Jumlah Keseluruhan Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Jambearum, Desa Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, hanya keseluran mulai dari kelas 1 sampai 6 hanya berjumlah 21 siswa/siswi.
Hal itu disebabkan karena selain Sarana dan Prasarana (Sarpras) di sekolah ini minim, kondisi sekolah tersebut terlihat kumuh dan tidak terawat.
Menurut Sekretaris Desa Jambearum, Zainul Amin saat dikonfirmasi di Kantornya, Selasa (13/89/2019) malam mengatakan, orang tua ataupun wali murid lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) karena masyarakat senang dengan sekolah di lembaga keagamaan,.
“Tak seberapa Jauh dari sini ada MI seperti MI Dewi Masyitoh dan MI Wahid Hayim, mereka (orang tua) lebih memilih menyekolahkan anak mereka disana, namun saya optimis dan yakin bila SDN 03 bangunannya diperbaiki serta fasilitasnya dilengkapi, masyarakat tidak akan ragu untuk menyekolahkan anaknya di SDN 03, “ ungkapnya.
Penelusuran memontum.com di sekolah SDN 03, terlihat Kondisi sekolah memang terlihat memprihatinkan, hanya terdapat 4 ruangan, satu kantor dan 3 ruang kelas, ada sekat pembatas di salah satu ruangan sebagai pembatas (ruangan dibagi 2 kelas).
Kepala Sekolah SDN 03 Jambearum, Miqdad Juniar Tampilang saat dikonfirmasi via seluler mengatakan, kondisi sekolah sudah lama seperti itu. Meski demikian, Miqdad tetap akan terus berikhtiar sebab sudah menjadi tanggung jawabnya.
Jumlah guru, kata Miqdad, ada lima ditambah dengan Guru Tidak Tetap (GTT), memang sekolahnya kecil dan jelek, tapi gurunya cukup. Kata dia, banyak faktor kenapa jumlah siswa sedikit, salah satunya karena berdekatan dengan MI.
Saat ditanya kondisi sekolah yang kumuh dan minim fasilitas, apakah lantaran minimnya bantuan, Miqdad enggan menjelaskan.
“Saya sulit mengutarakan ini, kita terima murid sedikit yang penting sekolah tidak ditutup, meskipun tinggal satu pun akan saya lanjutkan,” ujar Miqdad.
Miqdad mengaku hanya sebatas menjalankan tugas sebagai guru untuk mendidik, terkecuali bila tidak ada muridnya, kosong. Itu pun tidak bisa ditutup, kecuali ada kebijakan dari atasan.
“Saya hanya menjalankan tugas,” ucap Miqdad.
“Kita sudah semaksimal mungkin. Cuman, saya berharap warga dan pemerintah setempat turut membantu agar lembaga ini tetap eksis sehingga siswanya tambah banyak,” kata Miqdad yang telat empat tahun menangani SDN 03 semenjak 2015.
Kondisi timpang bila melihat SDN 01 Jambearum, ruang kelasnya banyak. Bahkan, sepertinya beberapa ruang kelas masih terlihat baru. Selain itu, fasilitasnya memadai, wajar bila sederet penghargaan berjejer di ruang Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah SDN 01 Jambearum, Drs Syam Kholis mengatakan, jumlah siswa keseluruhan seratus lebih, total 193 siswa, per kelas ada yang 20 sampai 37 siswa. Lebih bagus dan timpang bila dibandingkan dengan SDN 03 Jambearum, karena sebelumnya kata Syam Kholis, SDN 01 ada 3 lembaga.
“Kalau 3 lembaga dijadikan satu yang seperti ini, di mana pun SDN yang regroup ya seperti ini. Awalnya SDN 01 Jambearum, SDN 02 dan SDN 04 Jambearum, kemudian SDN 02 Jambearum sekarang di sebelah kiri dari sini,” ungkap Syam Kholis. (rir/yud/oso)