Hukum & Kriminal
Nenek dan Cucu di Karangploso Malang Dibantai di Dalam Rumah
Memontum Malang – Warga di Dusun Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dibuat heboh, Selasa (07/06/2022) tadi. Adalah pembantaian nenek dan cucu, yang berlangsung di Dusun Manggisari RT04 RW06.
Akibat kejadian tersebut, seorang nenek yang diketahui bernama Wurlin (70), meninggal dengan kondisi tertutup bantal di lantai dapur rumah. Sementara cucunya, M Saifudin (17), mengalami luka bacok atau sabetan benda tajam di bagian leher dan perut.
Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinajar, menjelaskan bahwa untuk mengurai peristiwa itu, saat ini tim Inafis Polres Malang, tengah melakukan olah TKP. Dalam peristiwa tersebut, terdapat dua korban dan satu orang dinyatakan meninggal dunia atas nama Wurlin.
“Sementara untuk cucunya, M Saifudin dilarikan ke Rumah Sakit Prasetya Husada Ngijo Karangploso. Korban mengalami luka di leher dan perutnya,” kata Iptu Bambang Subinajar.
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Disinggung mengenai motif dan aksi pembantaian itu, Kapolsek menjelaskan, jika pihaknya masih melakukan pendalaman. Karena, saat peristiwa berlangsung, hanya diketahui cucu korban yang kini masih dalam perawatan.
“Anggota masih melakukan pendalaman di lokasi kejadian,” tegasnya.
Ketua RT04 RW06 Dusun Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, M Nur, dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa peristiwa tersebut diketahui sekitar pukul 07.30. “Kalau pastinya, tidak tahu. Kami baru paham, saat Saifudin berlari keluar rumahnya, untuk meminta pertolongan pada warga setempat,” ujar M Nur.
Sedangkan tetangga korban, Tasim, mengatakan bahwa peristiwa itu baru diketahuinya ketika dirinya sedang duduk-duduk di teras. Secara tiba-tiba, Saifudin atau cucu nenek Wurlin, berlari dengan kondisi terluka parah.
“Saat itu saya pas duduk-duduk. Tiba-tiba, Udin (Saifuddin, red) datang minta tolong dengan luka di leher dan perut. Tapi saya tidak berani menolong, karenanya saya mencari bantuan dari tetangga,” (cw1/sit)