Pemerintahan
Novita Hardiny akan Perjuangkan 500 Guru PAUD Trenggalek Agar Terima Kartu Penyangga Ekonomi
Memontum Trenggalek – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardiny mengaku akan memperjuangkan bantuan yang akan diberikan kepada Guru PAUD yang terdampak secara ekonomi selama Pandemi Covid-19 agar mendapat Kartu Penyangga Ekonomi (KPE).
Seperti yang diketahui, dampak sosial ekonomi akibat pandemi covid-19 saat ini membuat kegiatan belajar mengajar anak usia dini dilaksanakan dari rumah. Tentunya hal ini membuat para Guru PAUD tidak bisa mendapatkan penghasilan dari gaji seperti biasanya.
Untuk itu, guna meringankan beban para Pejuang PAUD dimasa pandemi ini, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini Nur Arifin mengupayakan sebanyak 500 Guru PAUD di Trenggalek terdampak mendapatkan bantuan dari Pemerintah berupa Kartu Penyangga Ekonomi (KPE).
Hal itu disampaikan Istri Bupati Trenggalek ini saat memimpin rakor 10 rencana aksi Gerakan Berjarak di Kecamatan Pogalan.
“Dampak covid yang luar biasa turut dirasakan di berbagai sektor. Tak hanya sektor perekonomian yang berimbas pada para pedagang, sektor pendidikan pun juga ikut terdampak khususnya Guru PAUD yang notabene memiliki gaji relatif kecil namun dengan tanggungjawab yang begitu besar. Jadi kami mengupayakan mereka juga mendapatkan bantuan berupa KPE,” ucap Novita saat dikonfirmasi, Senin (11/05/2020) siang.
Lebih lanjut, Bunda PAUD Trenggalek ini mengatakan telah berkoordinasi dengan beberapa OPD terkait termasuk Disdikpora dan Dinsos P3A, terkait mekanisme apa saja yang harus dilakukan agar para pejuang pendidikan anak usia dini ini bisa mendapatkan bantuan KPE.
“Alhamdulilah kita sudah melakukan koordinasi ada kuota yang bisa dialokasikan untuk guru PAUD berupa penerimaan bantuan KPE,” imbuhnya.
Dikatakan istri Bupati Trenggalek ini, jika bantuan KPE bagi Guru PAUD tersebut sedang dalam proses validasi data. Validasi data dilihat dari KK Guru PAUD untuk menentukan prioritas mana saja Guru PAUD yang benar-benar terdampak akibat pandemi ini.
“Insyaallah sekarang masih proses memvalidasikan data, sehingga harapan kami dari proses validasi data ini tidak ada guru PAUD yang hanya dipandang sebagai Guru PAUD,” kata Novita.
Akan tetapi pihaknya akan melihat dari KK nya, sehingga dari KK ini bisa membantu kita memverifikasi data Guru PAUD yang akan menerima prioritas bantuan KPE ini.
“Sehingga para guru PAUD yang terdampak ini bisa menjadi prioritas dan menjadi perhatian dalam penerimaan KPE nantinya,” pungkasnya. (mil/oso)