Hukum & Kriminal
Oknum Supir Grab Diduga Cabuli Penumpang, kedua Belah Pihak Sepakat Damai
Memontum, Kota Malang – Dugaan pencabulan yang dilakukan oknum supir Grab, RYA alias Riko (26) warga Jl Bandung, Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, nampaknya tidak berlanjut ke ranah hukum. Hal itu dikarenakan kedua belah pihak, baik pelaku maupun korban sepakat untuk berdamai.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Yunar HP Sirait SIK MIK, saat dikonfirmasi memontum.com pada Rabu (11/12/2019) siang, mengatakan bahwa antara kedua belah pihak sepakat damai.
“Saat di Polsek Klojen belun terbit laporan dari pihak korban. Di Polsek Klojen penanganan pertama dan dilimpahkan ke PPA Polresta Malang. Saat di Polresta Malang Kota kedua belah pihak berdamai. Mereka berdamai pada hari Minggu saat tiba di Polresta. Pihak korban juga tidak membuat laporan,” ujar AKP Yunar.
Seperti yang diberitakan sebelumnya kawasan Jl Simpang Balapan Ijen, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Sabtu (7/12/2019) pukul 23.00, mendadak ramai. Banyak warga yang hendak menghajar massa sopir mobil online/Grab berinisial RYA alias Riko (26) warga Jl Bandung, Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Hal itu karena Riko telah diduga melakukan pencabulan terhadap penumpangnya, Bunga (20) bukan nama sebenarnya, karyawati Baber Shop, warga kawasan Jl Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Beruntung Kapolsek Klojen Kompol Budi Harianto SH berada tak jauh dari lokasi kejadian berhasil mengamankan Riko dari kepungan masa. Saat itu kondisi kaca mibil Honda Brio Nopol N 1351 EV milik Riko sempat menjadi sasaran kemarahan warga hingga kaca depannya pecah.
Informasi memontum.com bahwa Sabtu sekitar pukul 18.00, Bunga baru saja selesai bekerja di kawasan Jl Sigura-Gura, Kota Malang. Dia berniat untuk latihan dance di Fakultas Ekonomi D3 UM. Karena hujan deras, dia memesan Grab Car untuk mengantarkannya ke UM.
Dia kemudian mendapati Grab Car Mobil Honda Brio yang dikemudikan Riko. Nampaknya saat perjalanan ke UM, Riko tergoda dengan kecantikan Bunga. Terbukti setelah sampai di depan UM, Riko meminta Bunga tidak turun dari mobil. Dia meminta waktu 5 menit untuk ngobrol. Saat itulah Riko meminta supaya Bunga untuk mau menjadi pacarnya.
Terang saja Bunga menolaknya dan mengatakan kalau sudah memiliki pacar. Nampaknya Riko masih ngeyel dan malah meminta Bunga untuk memutuskan pacarnya. Karena pembicaraan Riko sudah tidak masuk akal, Bunga segera berniat untuk turun dari mobil.
Saat itu, kedua tangan Bunga dipegangi oleh Riko. Dengan kondisi sudah bernafsu, Riko mencoba memeluk Bunga dan sempat berhasil mencium bibir. Bunga melakukan perlawanan dan menghindar. Saat itu HP Bunga diambil Riko untuk meminta nomer ponselnya.
Setelah berhasil mendapatkan nomer HP, Riko baru memperbolehkan Bunga turun dari mobil. Riko belum menyerah untuk mendapatkan korbannya. Dia kemudian menghubungi Bunga untuk memberitahukan akan melakukan penjemputan. Saat itu Bunga sudah melakukan penolakan, namun Riko masih tetap bersikukuh menunggu Bunga selesai latihan dance.
Setelah selesai latihan Dance, Bunga kembali bertemu Riko. Saat itu Riko meminta Bunga masuk ke dalam mobil untuk diantar ke tempat kerjanya di Jl Sigura-gura. Namun dalam perjalanan, Bunga tidak diantar ke tempat kerjanya. Dia malah diiajak keliling menuju ke arah Tidar. Korban sempat dibelikan es krim dan kembali diajak jalan-jalan.
Sesampainya di Jl Villa Puncak Tidar, Riko menghentikan mobilnya sekitar pukul 22.00. Dia kemudian berpindah ke bangku belakang dan memaksa Bunga untuk duduk di sampingnya. Saat itu Bunga sangat ketakutan apalagi kondisi jalanan cukup sepi.
Saat itulah Riko menciumi korban dan meraba-raba. Selanjutnya korban diantar ke kawasan sekitaran Jl Ijen sekitar pukul 22.30. Saat itu korban berjalan kaki dan bercerita kepada pacar dan keluarganya kalau telah dicabuli oleh sopir Grab. Bahkan akibat dari kejadian itu, Bunga terlihat trauma dan shock berat. Riko kemudian dipancing ke Jl Simpang Balapan.
Tak lama kemudian, Riko datang hingga langsung dihajar massa. Kapolsek Klojen Kompol Budi Harianto SH mengatakan bahwa saat itu dia sedang berpatroli di sekitar lokasi.
BACA : Oknum Supir Grab Diduga Cabuli Penumpang, Modus Antar Jemput Pribadi
“Sekitar 2 menit saat kejadian itu, kami tiba di lokasi kejadian. Karena massa sudah banyak, kami mencoba menenangkan massa. Saat itu pelaku segera kami amankan. Jika saya telat sedikit saja di lokasi, kemungkinan pelaku sudah babak belur,” papar Budi Harianto mantan Kapolsek Sumberpucung.
“Namun saat itu pelaku dan mobilnya kami amankan ke Polsek Klojen. Kasus ini sudah kami limpahkan ke PPA (Perlindungan Perempuan Anak) Polresta Malang Kota,” ujar Kompol Budi Harianto. (gie/oso)