KREATIF MASYARAKAT

Olahan Susu Jadi Keju Mozzarella di Dusun Brau Kota Batu Hasilkan Omset hingga Rp 200 Juta

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Olahan susu sapi yang dikembangkan menjadi keju mozzarella oleh warga Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mampu menghasilkan peningkatan pendapatan yang luar biasa. Pemasaran keju mozzarella yang mampu menembus Jawa dan Bali, pun mampu menghasilkan omset rata-rata Rp 200 juta perbulan.

Pengelola keju mozarella, Koperasi Margo Makmur Mandiri, Dapin Narendra, mengatakan jika olahan susu sapi yang dijadikan Keju Mozzarella tersebut sudah mulai diproduksi sejak setahun lalu. “Keju yang diberi merk Chizzu ini merupakan produk Koperasi Margo Makmur Mandiri yang berada di RT04 RW10, Dusun Brau,” terangnya di tempat produksi keju mozzarella, Dusun Brau, Sabtu (19/08/2023) siang.

Ditambahkannya, bahwa pemasaran keju itu kini sudah menembus hingga Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya dan Bali. “Bersyukur, produk kami diterima di pasaran, karena memiliki cita rasa berbeda yaitu lebih gurih. Mulai Jawa seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya dan Bali. Tercatat, omzet pun pernah mencapai Rp 300 juta, tapi kalau rata-rata perbulan minimal Rp 200 juta,” jelasnya.

Dijelaskan Dapin, perkembangan kejunya itu sangat pesat karena pemasaran keju mozarella sangat mudah dan memiliki peluang besar. Apalagi, itu ditunjang adanya tren inovasi makanan. Saat ini, tidak hanya makanan barat yang menggunakan keju mozarella. Namun, makanan timur juga sekarang sudah banyak yang menggunakan keju mozarella untuk toping dan sebagainya.

Advertisement

“Mozarella produk dalam negeri tidak kalah dengan keju mozarella import. Karena rasanya lebih gurih dan lebih cocok ke lidah masyarakat. Itu yang membuat pemasaran mudah, rata-rata rumah makan hingga cafe yang memesan kepada kami,” tuturnya.

Baca juga :

Secara teknik, ujarnya, proses pengolahan susu sapi hingga menjadi keju mozzarella, pertama adalah bahan utama susu masuk ke mesin ‘cheese fat’. Suhu susu dinaikan menjadi 30 derajat dan ditambah bahan pengasam atau asam organik untuk menurunkan Ph susu. Kemudian, juga ditambah bahan penggumpal agar susu secara optimal menggumpal seperti jelly.

Untuk proses selanjutnya, ujarnya, setelah menggumpal maka dihancurkan dengan cara dicacah menggunakan pisau untuk mempercepat proses pengendapan. Setelah dihancurkan, gumpalan beku dan cair akan muncul. Lalu cairannya dibuang dan yang beku sudah menjadi keju. Berikutnya, keju yang sudah jadi diolah lagi agar menjadi mozarella. Proses terakhir, keju dilakukan pemuluran adonan pada kondisi suhu 70-80 derajat menggunakan mesin strecher. Setelah itu, keju mozarella pun jadi lalu dicetak dan dibekukan.

Advertisement

“Dalam pengolahan susu sampai menjadi keju mozzarella, biasanya memakan waktu sekitar 6 jam. Dari bahan baku 1000 liter susu dirinya mampu memproduksi 140 kilogram keju mozarella,” jelasnya.

Untuk pengolahan bahan, imbuhnya, dilakukan dua hingga tiga kali dalam seminggu. Sehingga, perbulan mampu memproduksi 4 ton keju mozzarella. Di mana, hasil produksi itu dikemas 250 gram yang dibandrol Rp 28 ribu. Kemudian, dengan kemasan 1 kilogram dijual Rp 100 ribu. “Untuk memproduksi keju mozzarella ini tidak semua orang diperbolehkan masuk saat pengolahan. Karena, tempat harus steril agar tidak menganggu prosesnya,” tegasnya.

Pemilihan keju sebagai hasil olahan susu sapi, ungkapnya, meskipun koperasi susu di Kota Batu ada banyak, tapi yang membuat keju mozzarella belum ada. “Yang jelas, ini menjadi peluang bagi kami untuk bisa mengenalkan Dusun Brau khususnya dan Kota Batu pada umumnya dengan keju mozzarella,” imbuhnya. (put/gie)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas