Kota Malang
Omahpitik.com, Solusi Modal dan Pemasaran Bagi Peternak
Memontum Kota Malang—Sektor peternakan memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional, karena memiliki potensi sumberdaya alam melimpah, kontribusi terhadap produk domestik bruto, dan terserapnya tenaga kerja, serta basis pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Namun disisi lain, keterbatasan investasi dan pemasaran produk masih menjadi permasalahan klasik yang dihadapi sektor peternakan di Indonesia. Seperti distribusi kredit dari lembaga keuangan belum sepenuhnya berpihak pada sektor ini, karena dinilai tidak bankable. Sedangkan akses pemasaran masih menggunakan jalur tradisional dan bergantung pada tengkulak.
Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif sumber pendanaan baru dan akses pasar yang bisa dimanfaatkan oleh peternak. Bermula dari permasalahan tersebut, mahasiswa Fakultas Teknik UB menggandeng Fakultas Peternakan dan Polinema, menggagas sebuah platform yang memiliki dua fungsi, yakni sebagai media pembiayaan, dan pemasaran yang saling terintegrasi.
Empat mahasiswa penggagas, yaitu Muhammad Husni Mubarok (Teknik Mesin 2015), Lugas Gada Aryaswara (Teknik Mesin 2015), Ilham Toyib (Peternakan 2015), dan Qithfirul Bahrowi (Polinema 2015), yang dibimbing oleh Purnami ST, MT, menggagas melalui omahpitik.com, sebuat platform
“Layanan yang dikembangkan dalam omahpitik.com adalah pembiayaan menggunakan konsep crowdfunding, yaitu melibatkan investor perorangan dengan skema bagi hasil. Selain itu, platform ini menyediakan akses pasar yang khusus menjual produk olahan dan non olahan peternakan yang dipasok oleh mitra,” ungkap Ketua Tim Husni.
Disinggung mengenai keunggulan karyanya, Husni mengungkapkan ada tiga poin yang diusung tim, yaitu pertama, modal/investasi yang kecil bagi investor; kedua, siklus pengembalian modal yang cepat; dan ketiga, pembagian hasil yang besar. “Dengan modal awal minimal Rp. 300.000, pelaku usaha bisa kembali modal paling cepat 3 bulan. Pembagian hasilnya pun cukup besar, yaitu 10-12 persen dari investasi,” tambah Husni.
Harapannya, omahpitik.com mampu terus berkembang dan dapat menjadi solusi bagi peternakan di Indonesia. “Ke depan, pastinya kami akan terus mematangkan konsep, memperbaiki web, membuat aplikasi, dan juga terus mencari stakeholder yang mampu menjadi katalis bagi keberlangsungan omahpitik,” optimisnya.
Dengan ide ini, tim omahpitik berhasil memenangkan bronze medal di ajang International Young Inventors Award (IYIA) 2018 pada 19-22 September 2018, yang diikuti sekitar 500 tim dari 15 negara (Indonesia, Malaysia, Polandia, Rusia, Thailand, Jordan, Filipina, Taiwan, dan lainnya) mulai dari SMA, Universitas, Dosen, Peneliti, dan umum. (rhd/yan)