Kediri
Optimalkan Infrastruktur Internet dan Digital, Mas Dhito Dorong Digitalisasi Budaya dan Seni
Memontum Kediri – Kemajuan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku seni dan budaya di Kabupaten Kediri. Mendorong promosi di dua aspek tersebut, Pemerintah Kabupaten Kediri akan mengoptimalkan infrastruktur internet dan digital.
Bahkan tidak hanya infrastruktur, kemampuan pelaku seni dalam memanfaatkan kemajuan dinilai menjadi problematika di Bumi Panjalu saat ini. Hal ini, disampaikan oleh Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), Imam Mubarok.
Menurutnya, skill hingga pengetahuan budayawan dalam menguasai teknologi dan digitalisasi dewasa ini harus ditingkatkan. “Ancaman pelaku seni dan budayawan saat ini adalah digital. SDM yang dimiliki perlu diupgrade. Yang kedua adalah legalitas. Kita akan beri rekomendasi pada Bupati Kediri (Hanindhito Himawan Pramana) untuk membantu legalitas seniman dan kebudayaan terkait perizinan,” terangnya.
Dari hal tersebut, Mas Dhito-sapaan akrab Bupati Hanindhito, melalui DK4 dan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) menggelar diskusi bersama seniman dan budayawan dari berbagai desa dan komunitas di Kabupaten Kediri.
Dikatakan Imam Mubarok, di era digital para pelaku seni juga didorong untuk tidak mengedepankan ego sektoral. Melainkan perlu adanya komitmen untuk bersatu padu membangun majunya kebudayaan di Bumi Panjalu.
Pihaknya juga menambahkan, hal tersebut akan terwujud juga bila disokong dengan fasilitas serta infrastruktur digital dan internet yang disediakan oleh pemerintah kabupaten. “Kepala Diskominfo nantinya akan membuatkan web. Web ini adalah peta kebudayaan. Jadi semua potensi disana tinggal klik. Semua data akan muncul disana,” katanya, seusai diskusi bertajuk tantangan dan solusi wajah kebudayaan Kabupaten Kediri di era digital, Selasa (29/11/2022) tadi.
Baca juga :
- Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Bakesbangpol Kota Malang Pastikan TPS Pilkada 2024 Aman dari Banjir di Musim Penghujan
- Atasi Lonjakan Harga Sembako Menjelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Operasi Pasar
- Datangi Kampung Biru, Abah Anton Terima Dukungan untuk Kembali Memimpin Kota Malang
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
Dari data DK4, kurang lebih sebanyak 1760 budaya dan seni sudah terdaftar di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri. Mereka daftar dan memiliki induk kebudayaan. Nomor induk ini dianggap penting sebagai legalitas terlebih untuk menyambut beroperasinya bandara.
Menindaklanjuti instruksi Mas Dhito dalam memfasilitasi pelaku seni dan budaya, Kepala Diskominfo Kabupaten Kediri, Sri Ilham Wahyu Subekti, telah menyiapkan infrastruktur internet untuk mendukung dibuatnya web dan media promosi digital lain seperti live streaming. Menurutnya, bandwich yang dimiliki Diskominfo dirasa cukup untuk memenuhi kebutahan itu. Pihaknya telah menyiapkan 1450 Mbps. Sedangkan dalam penggunaan rutin, hanya digunakan 350 Mbps.
“Kediri ini memiliki bandwich 1450 terpakai rutin 350. Apabila desa dan kecamatan serentak memakai (bandwich). Maka yang terpakai hanya 750,” terang Ilham.
Dengan rancangan web dan kecepatan internet tersebut, lanjut Ilham, Mas Dhito mendorong agar pelaku seni dapat menggunakan infrastruktur yang ada. Diharapkan kedepannya pelaku seni dan budaya bisa lebih proaktif dalam mempromosikan budaya dan seni asli Kabupaten Kediri. Seperti diketahui, Bumi Panjalu memiliki Petilasan Sri Aji Jayabaya, cerita panji, memiliki candi dan sejarah.
Ditambah pesona alam dari dua gunung yang dimilikinya, pariwisata Kabupaten Kediri dinilai dapat terus berkembang. “Sesuai instruksi Mas Dhito, teman-teman budayawan kita fasilitasi. Jadi publikasinya tidak hanya lokal, tapi mendunia. Jadi yang telah disiapkan oleh Mas Dhito ini bisa dimanfaatkan secara maksimal,” terangnya.
Selain bidang seni dan budaya, Ilham juga mengajak seluruh desa untuk terus mengembangkan potensi desa dengan memanfaatkan infrastruktur yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kediri ini.(kom/pan/sit)