Kota Malang
Satpol PP Kota Malang Anggarkan Alat X-Ray untuk Deteksi Cukai Rokok Ilegal
Memontum Kota Malang – Satpol PP Kota Malang akan menganggarkan alat X-Ray di tahun 2023. Alat ini, rencananya akan dimanfaatkan untuk mendeteksi pita cukai rokok ilegal yang tersebar di masyarakat. Hal itu, sebagaimana dijelaskan Kepala Satpol PP Kota Malang, Heru Mulyono.
Dikatakannya, dalam penganggaran alat tersebut dibutuhkan biaya sebesar Rp 1 miliar. Itu dilakukan, karena sebelumnya pihaknya pernah terkendala melakukan pemeriksaan barang dari jasa ekspedisi.
“Karena bila kita tidak menggunakan alat tersebut dan kita bongkar isinya, alasannya dari ekspedisi itu apakah bisa mengembalikan bentuk paket yang dikirim itu (bila tidak bersalah). Inilah yang menjadi kendala kami, sebelum membongkar,” kata Heru, Selasa (29/11/2022) tadi.
Baca juga :
- Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Bakesbangpol Kota Malang Pastikan TPS Pilkada 2024 Aman dari Banjir di Musim Penghujan
- Atasi Lonjakan Harga Sembako Menjelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Operasi Pasar
- Datangi Kampung Biru, Abah Anton Terima Dukungan untuk Kembali Memimpin Kota Malang
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
Lebih lanjut disampaikan, selain untuk mendeteksi pita cukai rokok ilegal, alat tersebut juga bisa digunakan untuk mendeteksi cukai dari peredaran minuman beralkohol (minol). Ke depan, dengan adanya alat tersebut, dirinya berharap agar bisa lebih masif dalam melakukan penindakan dari bea cukai.
“Tahun depan kami berusaha untuk membeli X-Ray atau alat yang bisa mendeteksi cukai. Itu, tidak hanya untuk cukai rokok, tetapi juga minuman berakohol (Minol). Sehingga, bila ada laporan kita bisa melakukan deteksi awal dengan alat itu,” katanya.
Sementara itu, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Wilayah Malang, Beni Setyawan, menyampaikan jika jasa ekspedisi pengiriman barang memang tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Namun, pihaknya berharap jasa ekspedisi bisa berperan aktif, apabila menemukan paket yang mencurigakan.
“Kita tidak menyalahkan jasa pengiriman ekspedisi karena mereka juga memiliki kesulitan tersendiri, mereka tidak bisa ngecek barang, kita juga berharap peran aktif dari jasa ekspedisi untuk melapor pada kami bila ada paket yang mencurigakan,” imbuh Beni. (rsy/sit)