Kota Malang

Pancaroba hingga Cuaca Ekstrem, DLH Kota Malang Lakukan Perempesan dan Perapian Pohon

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Pancaroba hingga cuaca ekstrem, membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, harus bekerja ekstra. Salah satunya, dengan melakukan perempesan dan perapian pohon di kawasan Kota Malang.

Kepala Bidang (Kabid) Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kota Malang, Laode Kb Al Fitra, menyampaikan jika pihaknya dalam mengatasi hal tersebut telah mengerahkan tim untuk melakukan perempesan dan perapian pohon. “Sekiranya ada permintaan, maka kita lakukan perempesan. Tetapi meskipun tidak ada permintaan, juga tetap kita jadwalkan secara rutin di beberapa kawasan. Jadi, misalnya satu hari di jalan apa, itu juga kami libatkan Dishub. Karena saat kita melakukan perapian dan perempesan, pasti memakai alat berat yang otomatis menutup sebagian jalan. Jadi Dishub yang mengatur lalu lintasnya,” ujar Laode, Jumat (29/09/2023) tadi.

Baca Juga :

Kemudian, saat disinggung mengenai lokasi khusus yang rawan dan perlu untuk dilakukan perempesan, pihaknya menyampaikan jika saat ini masih belum ada. Pihaknya masih menyesuaikan permohonan dari masyarakat.

Advertisement

“Kitakan ada tim survei. Mereka melakukan survei terlebih dulu dan nanti dijadwalkan. Biasanya juga menyesuiakan permohonan masyarakat. Nah yang sifatnya permohonan masyarakat itu, kami dahulukan. Selain itu baru kita perempesan perapian kawasan,” katanya.

Pihaknya juga menyampaikan, untuk kriteria pohon yang perlu dilakukan perempesan, yakni ketika dahan atau ranting pohon sudah doyong ke jalan raya. “Selain itu, kami juga melihat apakah banyak pohon yang perlu dirempesi untuk keefektifan program juga. Karena kalau cuma satu kan tidak efektif,” tambahnya.

Selain itu, Laode juga menambahkan jika pihaknya terus memaksimalkan penyiraman beberapa tanaman yang ada di taman-taman Kota Malang. Dilakukan setiap hari dan ketika malam hari saja. Per harinya disiapkan lima tanki dengan kebutuhan air 3 ribu hingga 5 ribu liter.

“Kita lakukan penyiraman di malam hari karena biar tidak mengganggu aktifitas pengguna jalan. Supaya rata harus pelan-pelan. Kalau siang atau sore, takutnya menghambat lalu lintas. Jadi mereka sekali jalan bisa sampai 10 taman yang disiram,” imbuh Laode. (rsy/gie)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas