KREATIF MASYARAKAT
Pantai Sine Tulungagung Gelar Prosesi Labuh Laut
Memontum Tulungagung – Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, menghadiri serangkaian prosesi pelaksanaan Labuh Laut 2022 Pantai Sine Kabupaten Tulungagung. Didampingi Wabup dan Forkopimda serta OPD, bupati mengungkapkan bahwa Labuh Laut adalah tradisi sebagai ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh masyarakat, utamanya nelayan di pantai.
“Selain rasa syukur, ini sekaligus mewujudkan rasa cinta, budaya gotong royong hingga memiliki peran penting dalam masyarakat,” ungkap Maryoto Birowo, Jumat (03/06/2022) tadi.
Labuh Laut menurut Maryoto, bisa melibatkan seluruh elemen masyarakat, sebagai sarana melestarikan peninggalan terdahulu dari sisi adat atau tradisi. Di dalam budaya, ada satu pelajaran pendidikan dan budaya salah satu yang bagus dalam bermasyakat dan bernegara.
Selama pandemi, tambahnya, kegiatan ‘Labuh Laut’ hanya ala kadarnya dan tidak seramai seperti biasa. Pemkab Tulungagung berharap, dengan mulainya new normal, maka dapat meningkatkan kunjungan yang nantinya secara tidak langsung mengangkat perekonomian warga sekitar.
“Ke depan, kegiatan ini bisa terlaksana terus menerus dan meningkat. Karena hampir tiga tahun, tidak ada kegiatan semacam ini sehingga banyak yang ingin melihat,” jelasnya.
Panitia Labuh Laut, Jaiman, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan peninggalan dari sesepuh secara turun temurun. Namun, baru tahun ini digelar kembali, setelah adanya pandemi.
Baca juga :
- Hujan Deras Disertai Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang di Dua Lokasi Kota Malang
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
Perihal pariwisata, dirinya berharap, bisa dioptimalkan sebagai bagian promosi ke wisatawan. Karena, ada adat budaya yang masih dipertahankan yaitu membawa sesajen yang dilarung di bibir pantai.
Pria yang juga sebagai Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tulungagung ini menegaskan, potensi yang lumayan bagus ini jika dikembangkan akan kian menarik. Karena wisatawan, baik dari dalam dan luar negeri, bisa turut menumbuhkan ekonomi masyarakat.
Melalui promosi wisata, Jaiman menerangkan, maka Labuh Laut juga bisa mengenalkan budaya masyarakat Pantai Sine. Karena bagaimana pun, hal tersebut tidak ditemui di daerah lain. Kalaupun ada, pasti tidak sama prosesi yang dilalui dan mampu menarik wisatawan.
“Dengan adanya wisatawan, kita bisa mengenalkan budaya,” ujar Jaiman.
Prosesi Labuh Laut sendiri, diawali kajatan (pembacaan hajat) oleh sesepuh setempat. Disusun dengan pembacaan doa oleh kiai kampung, supaya diberikan keberkahan, kelancaran baik selama proses hingga kedepan berjalan.
Rombongan kirab sesajen diiringi oleh paguyuban jaranan di belakang, bersama para sinden dan lelaki yang memakai baju adat Jawa. Suasana tambah khidmat, ketika sesepuh melemparkan bunga hingga makanan yang terbuat dari tepung dengan bermacam-macam bentuk ikan. (jaz/sit)