Kota Malang
Pasca Mahasiswi UB Tewas Tertimpa Longsor, Teman Kos Ketakutan, Rencana Pindah
Sementara itu, Muhammad Hafid Abdul Basid (76) warga Pendem, Kota Batu mengatakan bahwa sementara pihaknya mengurungkan niatnya untuk pindah ke Perum Joyo Grand Inside A12. “Saya merasa takut. Karena ada musibah yang menimpa rumah sebelah. Padahal saya berencana pindah kesini,” ujar Hafid.
Dia membeli rumah A12 tersebut seharga Rp 390 juta. Namun saat itu masih belum ada plengsengan besar yang berada di belakang rumahnya. “Belum ada proyek bangunan di belakang rumah saya,” ujua Hafid. Dia meminta pengembang untuk bertanggung jawab. Pihaknya berharap pengembang memperbaiki plengsengan tersebut dari awal lagi sesuai standart proyek.
Sekitar 3 bulan lalu, pihaknya pernah komplain kepada pengembang perumahan karena proyek di belakang rumahnya cukup berbahaya “Tiga bulan lalu, saudara saya yang Insinyur Sipil asal Sumenep, Madura kesini. Akhirnya mengajak protes dengan menemui pengembang perumahan. Waktu itu kita bilang kalau ini sangat bahaya. Tapi pengembang menjamin konstruksi bangunannya sudah bener,” ujar Hafid.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Ambuka Yudha Hardi Putra SH SIK, Senin siang kemarin bersama anggotanya datang k eke Lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. “Kami memeriksa saksi-saksi. Nantinya kita juga akan memeriksa pengembang apakah sudah sesuai standart prosedur bangunannya, bahan-bahan bangunan yang digunakan dan undang-undang perumahan. Kami identifikasi lebih dulu nanti perkembangan berlanjut,” ujar AKP Ambuka.
Seperti yang terlihat bahwa plengsengan setinggi 3 meter tersebut cukup rawan untuk rongsor. Dikarenakan dibekas-bekas reruntuhan tidak terlihat adanya besi-besi tulangan. Seperti yang diberitakan sebvelumnya, plengsengan beton sepanjang 5 meter dengan ketinggian 3 meter longsor menimpa bagian belakang salah satu rumah di Perum Joyo Grand Inside, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (12/11/2017) sekitar pukul 15.30. Akibat dari kejadian itu salah satu penghuni rumah kos yakni Dina Oktaviani (20) mahasiswi Psikologi UB semester V, asal Perum Puri Selatan IIC No 15, Kecamatan Kedungmuni, Kabupaten Pekalongan, mengalami luka parah pada bagian kepala akibat tertimpa reruntuhan.
Karena luka yang diderita cukup parah, Dina akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di RSI Unisma. Sedangkan Pauline Sidabalok (20) mahasiswi asal Papua warga Perum Indosat, Tajur Halang, Bogor, pemilik rumah kos yang juga berada di lokasi selamat dari kejadian tersebut. Meskipun sempat perawatan di RSI Unisma karena sejumlah luka.
Informasi Memo X menyebutkan bahwa saat kejadian hujan cukup tinggi di Kota Malang dan sekitarnya. Karena curah hujan cukup tinggi, plengsengan panjang 5 meter dengan ketinggian 3 meter ambrol. Bebatuan itu akhirnya menimpa rumah di Perum Joyo Grand Insede hingga mengakibatkan Dina dan Pauline yang berada di dalam rumah mengalami sejumlah luka. Kejadian itu cukup mengundang perhatian warga sekitar hingga memberikan pertolongan. Petugas Polsekta Lowokwaru dan Tim SAR yang datang juga membantu melakukan evakuasi. (gie/yan)