Hukum & Kriminal
Pasutri Ditabrak Truk, Satu Meninggal dan Satu Kritis
Memontum Situbondo – Diduga karena mengemudikan secara ugal-ugalan, truk bermuatan lombok bernomor polisi AD 8040 TE menabrak sepeda motor P 3536 FV, yang dikendarai oleh pasangan suami istri (pasutri), Minggu (17/01) sore tadi.
Akibat tabrakan yang terjadi di Jalan Raya Argopuro, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, korban bernama Novita Sari (21), warga Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, meninggal di lokasi kejadian. Sementara suaminya, Riskyanto (22), mengalami luka berat (LB), dengan kondisi mengalami cidera berat.
Saat ini, korban tengah menjalani perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD dr Abdoer Rahem, Situbondo. Dari informasi yang diperoleh, pasutri tersebut baru melangsungkan pernikahan.
Diperoleh keterangan, tabrakan maut yang terjadi di Jalan Raya Argopuro, Situbondo, tepatnya terjadi pada KM 197 arah Kota Surabaya, berawal saat Denada Sapta Saputra (22), pengemudi truk melaju dari arah Utara menuju ke Selatan. Sementara laju kendaraan, dengan kecepatan lumayan tinggi.
Sesampai di TKP, truk bermuatan lombok yang disopiri pria asal Desa Japon, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, tidak mampu mengendalikan laju kendaraan. Bahkan, langsung oleng ke sebelah kanan, sedangkan pada saat bersamaan dari arah berlawanan, korban Riskyanto mengendarai sepeda motor matic membonceng istrinya.
Karena jarak terlalu dekat, sehingga tabrakan tidak bisa dihindari. Akibatnya, kedua tubuh pengantin baru itu langsung terlempar ke badan jalan. Korban Novita Sari, langsung tewas di lokasi. Sedangkan korban Riskyanto, kondisinya kritis dan masih menjalani perawatan di IGD RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.
Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Indah Citra Fitriani SIK, mengatakan peristiwa tabrakan yang mengakibatkan satu korban tewas dan satu kritis, diduga karena sopir truk ugal-ugalan. “Sehingga saat melintas di lokasi kejadian, sopir tidak bisa mengendalikan kemudinya,” kata AKP Indah Citra Fitriani.
Ditambahkan, agar tabrakan serupa tidak terulang di jalur Pantura Situbondo, pihaknya menghimbau kepada para pengendara kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, harus ektra hati-hati.
“Agar lebih hati-hati dan waspada, saat melintas jalur pantura Situbondo. Mengingat, jalur pantura Situbondo merupakan jalur pantura terpanjang di Jawa Timur,” pungkasnya. (her/sit)