Pemerintahan
Pelaksanan Proyek Jembatan Kedungkandang Terancam Blacklist
Memontum Kota Malang – Jembatan Kedungkandang, Kota Malang, sudah diresmikan kemarin (30/12). Sayangnya, penyelesaian pengerjaan plengsengan yang sempat ambrol, masih menjadi tanggung-jawab pelaksana proyek, yakni PT Wasis Karya Nugraha. Terkait tanggung jawab itu, pelaksana proyek meminta tambahan waktu selama 30 hari.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Hadi Santoso, menegaskan sudah memberi batasan waktu bagi pelaksana proyek, PT. Wasis Karya Nugraha, untuk segera menyelesaikan pembangunan.
“Target (pembangunan) selesai Rabu (30/12) dan ini molor. Terhitung mulai hari ini (31/12), pelaksana dikenai denda,” terang pria yang akrab disapa Soni itu.
Nominal denda, tambah Soni, sebesar 1 permil dari nilai pekerjaan yang belum dikerjakan. Yaitu, sejumlah Rp 1.5 miliar. Jadi dalam sehari, pelaksana proyek didenda Rp 1.5 juta.
“Mereka sudah memberikan jaminan ke saya dan meminta penambahan waktu selama 30 hari. Lebih dari itu, mohon maaf, bisa kami blacklist,” ungkapnya.
Meski pun plengsengan jembatan Kedungkandang belum usai pengerjaannya, Soni mengatakan, itu tidak membuat pengerjaan jembatan fly over Kedungkandang ikut terhambat. Buktinya, kemarin jembatan sudah bisa diakses oleh masyarakat umum dan mulai bisa mengurai kemacetan.
Berkaitan dengan molornya penyelesaian plengsengan, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin, pun angkat bicara. Bahkan, dirinya menekankan, plengsengan tersebut harus benar-benar selesai di bulan Februari nanti.
“Harus tegas, dari kami maupun pihak DPUPRPKP menargetkan pelaksana harus cepat diselesaikan. Supaya, tidak membahayakan jalanan disekitarnya,” terangnya.
Tidak berhenti disitu, dirinya pun meminta, agar DPUPRPKP mengebut pembangunan tersebut. Pemberian denda, dirasa mampu merangsang penyelesaian pengerjaan plengsengan yang sudah molor dari batas waktunya itu.
“Saya harap plengsengan yang sudah dipasang pondasi beton ini, dapat menahan tanah agar tidak longsor kembali,” ujarnya. (cw1/ed2)