Blitar
Pelebaran Jalan Cisadane Dikeluhkan Warga
Memontum Blitar — Proyek pelebaran jalan di jalan Cisadane, Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar, dikeluhkan warga setempat. Karena warga merasa tidak pernah mendapat sosialisasi terkait proyek pelebaran jalan tersebut.
Nampak di lokasi jalan Cisadane, sudah ada pekerjaan galian. Sementara, tanah bekas galian dibiarkan menumpuk di bahu jalan. Tumpukan tanah bekas galian tersebut membuat kondisi jalan di lokasi semakin menyempit.
Sedangkan lebar jalan hanya sekitar 3 meter. Bahkan, saat ada mobil warga yang parkir di bahu jalan, kendaraan lain yang ingin melintas harus mengantri. Kendaraan harus bergantian lewat di jalan tersebut, karena sebagian bahu jalan ada tumpukan material tanah bekas galian.
Informasi yang dihimpun, jalan Cisadane akan dilebarkan kanan kiri, dengan lebar masing-masing setengah meter, dan panjang jalan sekitar 260 meter. Warga khawatir pelebaran jalan iini akan memakan tanah pribadi milik masyarakat di sekitar proyek.
Warga sekitar jalan Cisadane mengaku, belum pernah ada sosialisai dari Pemerintah Kota Blitar kepada masyarakat terkait pembanguan pelebaran jalan. “Sampai saat ini, belum pernah ada sosialisasi ke masyarakat sekitar. Namun tiba-tiba sudah ada pekerja yang menggali tanah di lokasi”, kata Anissa Saraswati, salah satu warga jalan Cisadane, Selasa (7/11/2017).
Anissa mengaku, jika pelebaran jalan itu setengah meter ke kanan dan setengah meter ke kiri, maka tanah pribadi miliknya juga akan ikut terkena pelebaran. Padahal, dia merasa belum mendapat pemberitahuan dan sosialisasi soal proyek pelebaran jalan ini.
“Saya sudah tanya ke pekerjanya, tapi tidak tahu apa-apa. Warga yang tinggal di pinggir jalan resah karena khawatir tanahnya kena pelebaran. Sedangkan dari pemilik proyek belum mengajak bicara warga”, tandas Anissa.
Lebih lanjut Anisa menyampaikan, selain itu pekerjaan proyek pelebaran jalan juga mengganggu aktivitas masyarakat. Terutama kondisi tanah bekas galian yang dibiarkan menumpuk di bahu jalan. Tumpukan tanah membuat jalan semakin sempit. Warga khawatir tumpukan tanah itu dapat menimbulkan kecelakaan.
“Sekarang masih pekerjaan galian, belum nanti pembangunan sudah berjalan. Berarti ada alat pembangunan yang didatangkan di lokasi. Kondisinya malah semrawut,” ungkapnya. Sementara Handoko, salah satu pekerja mengaku tidak tahu menahu soal permasalahan yang dikeluhkan warga. Dia hanya disuruh mengerjakan galian di lokasi. Dia tidak tahu apakah pelaksana proyek sudah melakukan sosialisasi ke warga atau belum.
“Saya hanya disuruh mengerjakan galian, baru bekerja dua hari ini. Dan pekerjanya juga baru dua orang,” jelas Handoko. Proyek pelebaran jalan ini, ditargetkan haus selesai Desember 2017 mendatang. Sebagian pelebaran jalan memang dilakukan di sisi kanan dan kiri. Sedangkan sebagian lagi hanya dilebarkan sisi selatan saja.
“Warga tanya ke kami soal proyek ini, tapi kami tidak tahu apa-apa. Kami hanya pekerja”, tegas Handoko. Terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Blitar, Heru Catur W mengaku belum mendapat laporan soal keluhan masyarakat terhadap pengerjaan proyek pelebaran jalan di jalan Cisadane Kelurahan Bendo. Dia akan berkoordinasi dengan bidang yang menangani proyek tersebut.
“Kami belum menerima laporan terkait keluhan warga. Kami segera koordinasikan dengan bidang yang menangani, biar dicek ke lokasi”, tandas Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Blitar. (jar/yan)