Kota Batu
Pemasangan Tiang Jaringan Internet di Desa Junrejo Belum Kantongi Izin DPUPR Kota Batu
Memontum Kota Batu – Pemasangan tiang untuk fasilitas jaringan internet di beberapa titik di sepanjang Jalan Hasanudin Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, menuai respon Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu. Bahkan, siapa sangka pemasangan yang sempat membuat resah warga dan sempat merusak jaringan pipa air Hippam Tirto Sembodo, pun juga mendapat respon miring.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Alfi Nurhidayat, menyampaikan bahwa instansinya sama sekali belum menerbitkan rekomendasi teknis mengenai pemasangan itu. Seharusnya, setiap pihak yang memanfaatkan ruang milik jalan (Rumija), seperti pemasangan tiang internet harus melalui serangkaian perizinan.
“Tidak ada izin dan kami belum mengeluarkan rekomendasi teknis,” tegas Alfi, Rabu (06/07/2022) tadi.
Baca juga:
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Dirinya menambahkan, saat ini pihaknya meminta Bidang Bina Marga dan Bidang Sumber Daya Air (SDA), untuk berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Mengingat, induk penyelenggara perizinan berada di DPMPTSP.
“Untuk menentukan langkah selanjutnya, kami masih menunggu hasil koordinasi,” imbuh Alfi.
Dijelaskan, bahwa sempadan jalan merupakan bagian Rumija yang masuk dalam aset negara. Sehingga, ketika ada pihak yang memanfaatkan secara ilegal, maka berpotensi memicu kerugian negara. Itu lantaran, setiap pemanfaatannya dikenakan tarif retribusi untuk menggenjot perolehan pajak daerah.
Sejalan dengan konteks tersebut, DPUPR juga fokus pada sertifikasi aset bawah jalan. Diketahui, ruas jalan di Kota Batu sepanjang 476 kilometer. Rinciannya 247 kilometer dikelola Pemkot Batu melalui DPUPR. Berikutnya 38 kilometer dikelola Pemprov Jatim dan jalan lingkungan sepanjang 191 kilometer.
“Sertifikasi bawah jalan untuk mempertegas bahwa itu aset negara. Ketika ada pihak yang hendak memanfaatkan, maka harus disertai izin serta rekomendasi teknis dari pemerintah. Sehingga, penggunaan bahu jalan bisa ditarik retribusi,” papar Alfi.(bir/sit)