Surabaya
Pembangunan Belum Kelar, Rumah Sakit Polda Jatim Dilalap Api
Memontum Surabaya—Sebuah ruangan di Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD), di lantai 3 Rumah Sakit Sjamsoeri Mertojoso Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, diketahui terbakar, Rabu (7/11/2018). Kejadian tersebut diketahui sekitar pukul 13.30 WIB.
Mengetahui hal ini, pihak Polda langsung mengerahkan 1 unit mobil water canon milik Direktorat Shabara guna memadamkan si jago merah. Namun beberapa menit kemudian barulah 8 unit mobil Pemadam Mobil Kebakaran (PMK) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya datang ke lokasi untuk membantu pemadaman serta pembasahan.
Sekadar diketahui, gedung ini masih dalam proses pembangunan. Belum selesai sepenuhnya. Ruangan di gedung tersebut difungsikan sebagai gudang penyimpanan cat. Kendati demikian, pihak kepolisian masih melakukan penyilidikan dan belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kebakaran
Terkait kejadian ini, Wakapolda Jatim Brigen Pol. M Iqbal langsung mendatangi lokasi kejadian guna memantau kondisi Rumah Sakit. Ia membenarkan bahwa gedung ini sedang dalam proses penyelesaian.
“Lantai 1 dan lantai 2 sudah hampir 90 persen. Dan lantai 1 sudah 100 persen dapat digunakan tapi lantai 3 belum sama sekali. Pihak kontraktor belum meyerahkan kepada kami, karena belum selesai kalau dipresentasikan masih 60 persen,” katanya.
Iqbal menduga terdapat kesalahan Standart Operasional dan Prosedur (SOP), seperti adanya material yang meledak. Ia mengatakan, secepatnya polisi akan melakukan proses penyelidikan dilokasi.
“Dan ini kebakaran kecil. Alhamdulilah bagian dari SOP jika ada insiden sekecil apapun kami harus siap untuk melakukan tindakan antisipasi. Mungkin ada lemparan material yang gampang meledak, dan bisa jadi karena suhu panas,” paparnya.
Sedangkan Kabid Operasional Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya Bambang Vistadi mengatakan, pihaknya mengerahkan 8 unit mobil pemadam kebakaran dan 3 tim orong-orong Satpol PP Surabaya.
Namun, Bambang belum dapat mengkonfirmasi penyebab kebakaran. “Api memang berasal dari lantai 3 dan asapnya sendiri ngepul sampai ke lantai 4. Tapi hanya satu ruangan saja yang terbakar. Yang terbakar tumpukan cat. Karena disitu tempat menyimpan cat,” kata Bambang di RS Bhayangkara Polda Jatim.
Ia menambahkan, “yang terbakar di lantai 3, ukuran (ruangan) 5×7 meter. Di lantai itu ada banyak sekat-sekat ruangan dari triplek, tadi banyak cat-cat juga,” ungkapnya.
Menurut penglihatan saksi mata, Maulana Indra Jaya (22), kebakaran pertama terjadi dari asap yang membumbung tinggi di ruangan lantai 3. Ia mengaku, pihak yang pertama kali mengetahui para perawat yang ada di lantai 1.
“Saya tadi sedang kerja di lantai bawah. Tapi tiba-tiba ada teriakan soal kepulan asap di lantai 3. Ya saya dan beberapa teman-teman tadi berusaha memadamkan pakai APAR (Alat Pemaddam Api Ringan), tapi tidak bisa,” ungkap pria yang bekerja sebagai instalatir telfon ini.
Ditambahkan Maulana, saat melakukan pemadaman, ia dan petugas sekuriti terpaksa memecah kaca di lantai 3. “Kacanya kami pecahkan untuk ventilasi, sebab saat itu asap begitu tebal. Saya juga tidak tahu penyebabnya apa. Tapi polisi kelihtannya sedang melakukan penyidikan,” pungkasnya. (sur/ano/yan)