Kota Malang

Pembuang Bayi Dilimpahkan ke PPA, Polisi Amankan Bercak Darah di Kasur

Diterbitkan

-

Mahasiswi terduga pembuang bayi UYR (jilbab merah) didampingi oleh Mila, aktifis Women Crisis Center, saat tiba di Polsekta Lowokwaru. (gie)

Memontum Kota Malang–Terduga pembuang bayi yakni UYR (22) mahasiswi PTN di Kota Malang, Kamis (11/1/2018) pukul 22.45, akhirnya dilimpahkanoleh petugas Polsekta Lowokwaru ke PPA Polres Malang Kota. Kondisi UYR sendiri nampaknya belum stabil benar, dikarenakan terkait masalah alamat, kepada warga sempat mengaku berasal dari Kediri, juga sempat mengaku warga asal Sumenep. Namun terakhir diperoleh keterangan dia sempat menyebut berasal dari Sidoarjo.

Kapolsekta Lowokwaru Kompol Pujiono melalui Panit Reskrim Didik Arifiyanto mengatakan bahwa pihaknya sudah mengamankan bwberapa barang bukti diantaranya kasur dan sprei yang terdapat bercak darah. Selain itu juga mengamankan baju milik UYR saat digunakan saat melahirkan di kamar kosnya.

“Saat kita introgasii, dia mengakui. Dia.mengaku saat lahir bayi audah dalam kondisi meninggal. Dia juga mengaku bayindibuang pada Kamia dini hari. Lain lain tekhnis penanganan, dia kami limpahkan ke Polres Malang Kota,” ujar Iptu Didik.

Bahwa seperti yang diberitakan sebelumnya, sesosok mayat bayi perempuannya ditemukan di sungai irigasi Jl Simpang Gajayana, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, yang ditemukan Kamis (11/1/2018) sekitar pukul 10.00. Kejadian itu kemudian ditangani oleh petugas Polsekta Lowokwaru.

Advertisement

Sekitar pukul 17.00, puluhan warga Jl Joyo Tambaksari, RT 1/RW 1, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang mendatangi sebuah rumah kos putri. Hal itu dikarenakan rumah tersebut ditempati oleh mahasiswi diduga telah membuang bayi perempuannya tersebut.
Mahaaiswi PTN Kota Malang yang diketahui berinisial UYR emudian diamankan ke Polsekta Lowokwaru. Saat tiba di Polsekta Lowokwaru, mahasiswi berjilbab merah tersebut tampak biasa saja. Tentunya karena masih dugaan, beberapa warga dengan setia hingga pukul 20.00, masih menunggu kabar di depan Mapolsekta Lowokwaru.

Menurut keterangan Mariam Jamila (22) pendamping psikologi dari Women Crisis Centre, bahwa UYR sempat bercerita bahwa pada 9 bulan lalu, menjadi korban pemerkosaan oleh teman dari temannya.

” Dia mengaku diperkosa oleh teman dari temannya. Setelah mengetahui dia telat datang bulan, dia mencari orang yang telah memperkosanya. Namun yang memperkosanya sudah kabur ke Kalimantan. Karena tidak seberapa kenal, dia tidak bisa mencarinya,” ujar Mila, panggilan akrap Mariam Jamila.

UYR juga sempat bercerita bahwa setelah tidak bisa mencari si pemerkosa, dia kemudian berencan untuk membesarkan anak yangbberada di dalam kandungannya. “Dia adalah tulang punggung keluarga. Dia mengatakan ibunya kena kangker atadium tinggi dan 2 adiknya masih kecil. Dia tidak bisa menceritakan kejadian itu kepada keluarganya,” ujar Mila.

Advertisement

UYR juga mengatakan kepada Mila, bahwa dia berencana pindah kos ke tempat baru karena diusir oleh ibu kosnya . “Tadi saya dapat keterangan, dia menunggak beberapa bulan jadi karena tidak niaa bayar kos, dia diusir oleh ibu kosnya. Dia berencana pindah ke tempat baru yangbtidak mengenalnya sebagai mahasiswi. Dia berencana membesarkan anaknya di tempat yang baru. Namun sebwlum pindah, pada Rabu (10/1/2018) pagi, dia merasa kontraksi. Padahal saat itu dia sama sekali tidak punya uang,” ujar Mila.

Swkitar pukul 18.00, UYR akhirnya melahirkan di dalam kamar. ” Dia mengatakan bahwa saat melahirkan sendiri, kondisi anaknya sudah tidak menangis. Dia mengatakan bahwa anaknya lahir dalam kondisi meninggal. Setelahbtahu anaknya meninggal, dia panik semalaman. Dalam kondisi panik itu anaknya anaknya kemudian dibuang.

Bayinya dibuang tengah malam.dia nanhis terua hingga belum tidur,” ujar Mila yang mendampingi UYR. (gie/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas