Lamongan

Pemkab Lamongan Ubah Pola Pemberian dan Pemenuhan Hak Difabel dengan Pemberdayaan

Diterbitkan

-

FESTIVAL: Bupati Lamongan di sela pelaksanaan Festival Difabel Megilan 2024. (pemkab for memontum)

Memontum Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan akan ubah pola pemberian dan pemenuhan hak disabilitas. Jika sebelumnya menggunakan pola charity, maka akan beralih ke pola pemberdayaan.

Hal itu, disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat membuka Festival Difabel Megilan 2024 di Pendopo Lokatantra, Minggu (09/06/2024) tadi. “Dengan merubah pola pemenuhan hak difabel, maka diharapkan akan mampu meningkatkan daya saing hingga kesejahteraan difabel di Lamongan,” kata Bupati Yuhronur.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lamongan, Farah Damayanti Zubaidah, menyampaikan bahwa implementasi pola pemberdayaan disabilitas sudah dimulai. Salah satunya, dengan pelaksanaan festival difabel yang ketiga kalinya.

Disampaikan Farah, bahwa Festival Difabel Megilan sebagai momentum untuk mengeksplorasi potensi difabel Lamongan. Potensi yang diserap, diharapkan mampu untuk memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2020 Tentang Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan.

Advertisement

Baca juga :

“Dengan ini membuktikan bahwa difabel Lamongan memiliki potensi luar biasa. Memang banyak sekali payung regulasi untuk pemenuhan hak disabilitas, namun yang menjadi kunci untuk bisa mewujudkan seluruh peraturan tersebut adalah komitmen bersama. Komitmen kepedulian terhadap difabel di Lamongan telah dibuktikan melalui kegiatan pagi ini,” kata Farah.

Selanjutnya, Farah menjelaskan bahwa dengan menerapkan pemberdayaan diyakini akan mampu memberikan fasilitasi merata bagi seluruh difabel di Lamongan. Saat ini, diperkirakan fasilitasi difabel di Lamongan masih 25 persen dari jumlah keseluruhan difabel di Lamongan ada 4.720 orang.

Digelar selama satu hari, Festival Difabel Megilan akan diikuti oleh 250 peserta. Didalamnya akan menampilkan banyak perlombaan. Diantaranya menyanyi, melukis, fashion, desain baju, hingga ketangkasan (sebagai sarana advokasi hak dalam berlalu lintas). Seluruh jenis perlombaan tersebut akan diambil tiga juara dengan dua kategori (umum dan pelajar). (kom/son/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Lewat ke baris perkakas