Blitar
Pemkot Blitar Siapkan Tempat Relokasi Pedagang Pasar Legi
Memontum Blitar— – Pembangunan Pasar Legi sampai sekarang masih belum jelas. Pemkot Blitar masih menunggu dana bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun ulang kios pedagang yang ludes terbakar tahun lalu (2016). Kendati demikian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, sudah mengusulkan anggaran untuk relokasi para pedagang pada pembahasan APBD 2018 sebesar Rp. 1 miliar. Usulan anggaran relokasi itu untuk antisipasi jika sewaktu-waktu dana bantuan dari pemerintah pusat turun.
“Kami mengusulkan anggaran untuk relokasi pedagang Pasar Legi sebesar Rp 1 miliar di APBD 2018. Itu untuk antisipasi kalau dana bantuan dari pusat cair, kami sudah siap merelokasi pedagang,” kata Kepala Disperindag Kota Blitar, Arianto, Minggu (12/11/2017).
Arianto mengaku belum tahu kapan dana bantuan untuk pembangunan pasar dari pemerintah pusat turun. Dia berharap dana bantuan itu cair tahun depan (2018). Pemkot mengusulkan dana bantuan untuk pembangunan Pasar Legi ke pemerintah pusat sebesar Rp 50 miliar.
“Mudah-mudahan dana bantuannya turun tahun depan. Makanya sekarang kami mulai menyiapkan instrumennya dulu. Kalau dana cair, kami sudah siap, pembangunan bisa segera dilaksanakan”, tandasnya.
Lebih lanjut Arianto menyampaikan, untuk tempat relokasi, sudah disiapkan dua tempat. Yaitu di sekitar Pasar Hewan Dimoro dan di sekitar lokasi Pasar Legi. Dia belum menentukan di mana tempat relokasi untuk para pedagang.
“Kalau memungkinkan di sekitar lokasi pasar ya kami buatkan tempat relokasi di situ. Tapi kalau tidak memungkinkan, kami ada tempat di sekitar Pasar Hewan Dimoro”, jelasnya. Sementara Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waluya mengataka, usulan anggaran relokasi pedagang sudah dibahas di dewan. Dewan setuju dengan usulan anggaran relokasi pedagang. Sebab, kalau dana bantuan dari pemerintah pusat turun, Pemkot bisa segera merelokasi pedagang. Dengan begitu pembangunan bisa segera dilaksanakan.
“Pedagang sudah menunggu proses pembangunan pasar yang terbakar tahun lalu. Para pedagang mengeluh tempat relokasi yang sekarang ada tidak memadai,” kata Yohan. Dikatakannya, relokasi pedagang penting agar pembangunan berjalan lancar dan cepat selesai. Karena tidak mungkin pedagang tetap beraktivitas di lokasi saat proses pembangunan berjalan.
“Relokasi itu demi keamanan pedagang dan kelancaran pembangunan. Pedagang tetap bisa berjualan dan di sisi lain pembangunan bisa berjalan lancar”, terangnya.
Sebelumnya diberitakan, para pedagang Pasar Legi mendesak Pemkot Blitar agar segera membangun ulang kios pedagang yang ludes terbakar pada Juni 2016 lalu. Sudah lebih satu tahun para pedagang menunggu proses pembangunan tapi sampai sekarang belum ada kejelasan.
Pasar Legi terbakar pada 12 Juni 2016 atau sepekan setelah Lebaran tahun lalu. Jumlah kios dan los yang terbakar 1.772 unit dari total 2.200 unit. Paska terbakar, aktivitas pasar lumpuh. Pemkot Blitar baru membangunkan tempat penampungan sementara untuk pedagang Januari 2017. Saat ini, tempat penampungan sementara berada di areal parkir pasar. (jar/yan)