Kota Malang
Pengerjaan Drainase Tak Berefek saat Hujan, Warga Keluhkan Banjir Masih Terjadi di Kota Malang
Memontum Kota Malang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, telah merilis prakiraan cuaca dalam akun sosial medianya. Diketahui, jika hujan dengan intensitas ringan secara terus menerus atau dengan jeda waktu tertentu serta disertai petir dan angin, akan terjadi pada siang hingga sore hari di wilayah Kota Malang, pada Sabtu (11/02/2023) tadi.
Dan benar saja, hujan dengan intensitas tinggi atau hujan deras, terjadi mulai pukul 15.00 hingga saat ini. Tentunya, hal itu menyebabkan banjir di beberapa titik. Seperti yang telah terjadi di wilayah Mergan atau sekitar Jalan Jupri, Kota Malang.
Salah satu warga Mergan, Dewi Ratna Sari, pun mengeluhkan tingginya curah hujan yang berdampak terjadinya banjir. Meskipun, pada beberapa bulan yang lalu, sempat dibangun saluran drainase, untuk mengurangi genangan air hujan.
“Selalu saja kalau hujan deras, di sini banjir. Meskipun sudah dibangun drainase, tetapi tetap saja banjir. Tidak ada pengaruhnya dan mengganggu pengendara,” keluh Ratna.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Pembangunan drainase yang telah dilakukan oleh Pemkot Malang, menurutnya tidak membuahkan hasil yang maksimal. Sehingga, menurut Ratna perlu dilakukan evaluasi dan pembenahan ulang terkait dengan pembangunan drainase tersebut.
“Perlu dilakukan evaluasi, dan pembenahan ulang. Tapi saya rasa hal ini tidak dapat teratasi dengan baik, karena selalu saja banjir,” katanya.
Senada dengan itu, Fandy Bagus, warga Bandulan, juga merasakan dampak dari pembangunan drainase yang telah dilakukan oleh Pemkot Malang pada bulan Desember 2022 lalu. Menurutnya, pembangunan yang telah memakan waktu cukup lama dan kemacetan terjadi begitu panjang, ternyata tidak dapat mengatasi persoalan banjir dengan baik, justru malah membuang anggaran. “Seharusnya pemerintah memikirkan pembangunan dengan matang. Agar tidak membuang anggaran,” imbuh Fandy. (rsy/gie)