Pendidikan
Pengurus PGRI Kota Malang Tahun 2020-2025 Terpilih Melalui Konferensi
Memontum Malang Kota – Pengurus PGRI Kota Malang masa bakti 2015-2020 sudah merampungkan tugasnya, Selasa (22/12) tadi. Hal itu, seiring dengan terpilihnya pengurus baru PGRI Kota Malang tahun 2020-2025 melalui voting yang diadakan di salah satu hotel Kota Malang.
Sekretaris Umum PGRI Jawa Timur, Sudarmadji, memaparkan proses pelantikan yang nantinya akan dilakukan. “Hari ini adalah penyampaian pertanggung jawaban oleh pengurus sebelumnya. Lalu kemudian akan diadakan voting pemilihan ketua, wakil, dan sekretaris,” jelasnya.
Setelah terpilih dan dilantik, 15 hari kemudian akan ada serah terima pengurus. Kemudian 30 hari setelah pelantikan, diharuskan membentuk kelengkapan organisasi. Perangkat kelengkapan organisasi setidaknya mencangkup Dewan Pembina, Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis, Perempuan PGRI, Badan Usaha PGRI, Dewan Kehormatan Guru Indonesia, Lembaga Kajian Pendidikan hingga lainnya.
Ditambahkan, setidaknya ada 221 surat suara yang dipakai untuk melakukan voting. Masing-masing surat suara terdiri dari f1 untuk pemilihan ketua, f2 untuk pemilihan wakil ketua dan f3 untuk pemilihan sekretaris.
Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Konferensi PGRI Kota Malang, Sudarno, menjabarkan hasil final pemilihan pengurus PGRI Kota Malang Tahun 2020-2025. “Dari proses yang dilakukan, akhirnya Ketua terpilih Burhanuddin, yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 5 Malang. Kemudian Wakil 1 terpilih Tri Suharno, seorang purnatugas SMA Taruna dan Anton Inawanto, mantan Kepala SDN Bareng 3 menjadi Wakil 2. Untuk Sekretaris, Samsul Maarif, beliau Kepala Sekolah SDN Klojen,” paparnya
Kelengkapan pengurus langsung ditentukan melalui rapat oleh para pengurus yang baru saja terpilih. “Kepengurusan ada 20 orang, Sekbid 13 orang. Pengurus inti 7 orang, yang terdiri dari Sekretaris 2, Bendahara 1 dan 2,” tandas Sudarno.
Kedepannya, Sudarno berharap pengurus baru dapat melewati tantangan PGRI yang dirasa berat. “Apalagi untuk pengembangan profesi, sertifikasi dan seleksi guru. Pengurus harus memiliki kapabilitas tinggi, jujur, dan amanah, serta harapannya pasti lebih solid. Menghidupkan organisasi dan tidak hidup di organisasi,” tutup pria yang juga menjabat Ketua Cabang PGRI Lowokwaru tahun 2015-2020 itu. (cw1/sit)