Kota Malang

Peningkatan UMKM Kota Malang Sumbang Pertumbuhan Ekonomi

Diterbitkan

-

UMKM: Salah satu UMKM di Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Malang kini telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jika di tahun sebelumnya hanya di angka 80 ribu, maka kini mencapai 85.200 atau meningkat sekitar 5 ribu UMKM dari tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menyampaikan jika sektor UMKM tersebut masih didominasi oleh sektor makanan dan minuman. “Dari total 85.200 UMKM itu, yang sudah dikurasi dan mendapatkan pendampingan sekitar 21.176 UMKM. Kurasi ini, dalam artian kita memberikan dukungan yang lebih intensif kepada pelaku UMKM. Untuk 85.200 itu, semua orang yang membuka usaha dan mencoba usaha, total segitu,” jelas Eko, Sabtu (06/01/2024) tadi.

Baca juga:

Selain itu, sektor UMKM makanan dan minuman juga menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi Kota Malang, yang terbesar. Apalagi di Kota Malang ini, menurutnya banyak penduduk yang berasal dari luar kota, mahasiswa, hingga para pekerja. Sehingga, hal itu berdampak pada tingginya peminatan makanan dan minuman.

“Makanya, penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Kota Malang itu dari sektor UMKM makanan dan minuman. Kota Malang itu mencapai 6,32 persen, Jawa Timur 5,34 persen dan nasional 5,32 persen. Di Kota Malang ini lebih tinggi daripada nasional dan Jatim, itu karena banyak disupport oleh usaha makanan dan minuman. Kedua akomodasi, ketiga transportasi,” katanya.

Advertisement

Namun, dari jumlah tersebut usaha yang memiliki Nomor Izin Berusaha (NIB) masih hanya 5.125 UMKM. Akan tetapi, itu sudah mengalami peningkatan 10 persen dari tahun sebelumnya. Untuk di tahun 2024 sendiri, ditargetkan ada penambahan 10 ribu UMKM yang berizin.

“Meskipun telah mengalami peningkatan tetapi itu masih sedikit. Memang ada beberapa kendala yang dialami, pertama mereka itu malas untuk ngurus izin, kedua memang kita juga perlu sosialisasi ke lapangan (jemput bola). Kemudian, kita juga akan kerjasama dengan media agar mereka dapat mengurus berizin UMKM,” lanjutnya.

Sementara itu, untuk sertifikasi halal saat ini masih sekitar 520 UMKM. Itu diakuinya masih sangat kecil sekali. Sehingga dalam hal ini pihaknya juga menekankan pentingnya sertifikasi untuk meningkatkan daya saing produk UMKM. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas