Kota Malang

Peningkatan Jumlah Kunjungan di Kampung Wisata Kayutangan Heritage Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Diterbitkan

-

KUNJUNGI: Wali Kota Malang, Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko di Kampung Kayutangan Heritage Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Perkembangan Kawasan Wisata Kampung Kayutangan Heritage Kota Malang yang cukup pesat dan menghadirkan banyaknya pengunjung, juga berdampak pada sektor perekonomian masyarakat. Kini, melalui penataan kebijakan dan konsistensi dalam pembenahan dan penataan kawasan oleh Wali Kota Sutiaji, pun membuat Kampung Kayutangan Heritage semakin tumbuh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari beragam sektor di masyarakat.

Seperti salah satunya, UMKM warung makanan tradisional, milik Nur Nikmah (54). Dirinya merasa sangat bersyukur dengan perkembangan kampung yang ditempatinya saat ini. Sebab, pendapatan dari penjualannya tersebut telah mengalami peningkatan.

“Alhamdulillah, saat ini Kayutangan Heritage telah dikenal oleh masyarakat luas. Sehingga, banyak wisatawan yang berdatangan untuk berkunjung. Ini sangat berdampak pada penjualan saya. Kalau dahulu waktu belum ramai, penghasilan yang saya dapatkan itu standart. Tetapi saat ini bisa lebih banyak. Peningkatannya hampir 50 sampai 70 persen,” kata Nur, Kamis (14/09/2023) tadi.

Perempuan yang sudah berjualan sejak tahun 2004, itu merasakan perubahan yang signifikan pada Kawasan Kampung Kayutangan Heritage tersebut. Jika dahulu, menurutnya hanya beberapa warga yang berjualan, kini mereka telah berlomba-lomba untuk membuka usaha dan sebagian memanfaatkan rumah miliknya sebagai kafe.

Advertisement

“Kalau saat ini sudah ada belasan bahkan puluhan kafe yang ada, kemudian juga ratusan orang yang berjualan mulai makanan, minuman, bahkan sampai kerajinan, terdiri dari toko kelontong, kafe, bahkan UMKM. Tentu mereka juga telah memanfaatkan peluang, karena saat ini banyak wisatawan yang datang,” tambahnya.

Baca juga:

Tentu dengan meningkatnya kunjungan wisatawan tersebut, pihaknya merasa senang. Bahkan, juga dikenal warga mancanegara. Selain itu, para anak-anak muda juga semakin mengenal kawasan Kayutangan Heritage.

“Sejak dulu itu sudah ada kuliner khas Kayutangan, namanya Talun Es. Nah tapi sebagain besar itu tidak tahu tempatnya dimana dan apa saja yang dijualkan, tapi semenjak ada kayutangan mereka bisa mengetahui dan otomatis nama Kayutangan mulai terangkat. Terus yang dikenal bukan hanya bangunan kuno saja tapi juga mulai mengenal makanan khas,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, salah satu pengrajin UMKM Kriya Kayu di kawasan tersebut, Taufiq, juga menyampaikan rasa syukurnya. Sebab, usaha yang telah dirintis sejak bulan Mei 2022 lalu kini telah ramai mendapatkan pesanan bahkan juga peningkatan penjualan.

“Alhamdulillah, dengan penataan kawasan yang telah dilakukan oleh Pemkot Malang ini berdampak pada bisnis usaha saya. Pesanan terus meningkat dan bertambah, baik offline maupun online,” kata Taufiq.

Untuk saat ini, pihaknya pun juga telah tercatat menjadi bagian dari binaan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Sehingga, diharapkan kedepan juga menerima beberapa fasilitas mengenai kepengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Jadi beberapa bulan yang lalu memang saya didata oleh petugas Diskopindag Kota Malaang, mudah-mudahan memberikan fasilitas kemudahan para pelaku UMKM di sini,” lanjutnya.

Advertisement

Senada dengan itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Kayutangan Heritage Kota Malang, Mila Kurniawati, menyampaikan jika saat ini memang terdapat sekitar 200 lebih UMKM yang berkembang dari yang sebelumnya hanya 50 UMKM saja. Itu terdiri dari beragam jenis, mulai dari kafe, warung, toko kelontong, dan sebagainya.

“Tentu kita juga harus memanfaatkan momen tersebut, kita ambil peluang. Jadi kalau memang ada rumah yang bisa disetting untuk kafe itu kami persilahkan, sehingga sekarang di dalam kampung juga berkembang kafe-kafe tidak hanya di koridor saja,” ungkap Mila.

Pihaknya juga mengatakan jika para pelaku UMKM tersebut, sudah terdata semua. Kedepan, juga akan dilakukan pembinaan dari Dinas terkait, seperti Diskopindag, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), lurah, camat hingga Pokdarwis.

“Nanti ke depan akan ditata, akan diatur. Di sini kita juga punya pasar, nanti kita setting disitu karena bisa menampung 60 an usaha. Nah tapi harus kurasi lagi dan dilakukan pendataan. Sebagian besar pelaku UMKM di sini juga semua sudah terdata dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Malang,” imbuh Mila. (hms/rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas