Pemerintahan
Pentingnya Keberadaan Media Massa di Era Digital, Bupati Sumenep Undang Ratusan Pimpinan Media
Memontum Sumenep – Keberadaan media massa baik media cetak, online maupun elektronik di Kabupaten Sumenep, tumbuh subur. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, data menunjukkan ratusan media massa bisa eksis di Kota Keris ini.
Bagi Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, menilai kehadiran ratusan media massa itu dianggap pontensi luar biasa, dapat mendukung dan menopang agenda pembangunan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Untuk itu, Bupati Fauzi mengundang para pimpinan media massa di Aula Dinas PU dan Tata Ruang Pemkab Sumenep.
Dalam wawancara terpisah, Bupati Fauzi mengatakan, agenda pembangunan bisa tumbuh pesat ketika ditopang oleh santernya pemberitaan positif tentang Kota Sumenep. Orang luar daerah tidak akan tahu potensi apa saja yang dimiliki Sumenep, pemerintah sudah membangun apa saja untuk kemajuan Sumenep.
“Nah, peran itu tentu hanya media yang bisa menjalankan publikasi, dokumentasi dan pemberitaan yang dapat mengangkat nilai-nilai positif ke hadapan publik. Ketika informasi yang diterima masyarakat cenderung negatif, maka persepsi publik terhadap Sumenep pasti negatif,” beber Bupati Sumenep.
Makanya, Pemkab Sumenep menggandeng media massa untuk menggenjot program pembangunan, sektor pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Sebab, image Sumenep itu baik atau tidaknya tergantung seberapa jauh informasi diterima masyarakat.
Baca juga :
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
“Jika image Sumenep bagus, tentu wisatawan, investor dan pemerintah luar daerah akan berbondong-bondong untuk datang ke Sumenep. Image itu kan perlu dibranding. Desain untuk membranding kekayaan dan potensi Sumenep itu lewat produk kebijakan pemerintah. Hanya saja, agar strategi branding itu bisa sampai ke hadapan publik, butuh media untuk menyalurkan informasi itu,” ujar suami Nia Kurnia Fauzi itu.
Politisi PDIP ini menambahkan mau digelontor dana puluhan miliar pun untuk pembangunan, mau bikin even besar pun jika instrumen menyampaikan informasi minim, percuma saja. Sebab orang luar daerah takkan tahu jika Sumenep punya kekayaan dan potensi yang luar biasa.
“Jadi kita harus kompak. Urusan kebijakan strategi branding potensi Sumenep, itu pemerintah. Tapi urusan mengemas informasi atau berita, itu tugas teman-teman wartawan selaku pakarnya. Karena salah satu tugas media massa itu sebagai sarana dan corong pemerintah dan masyarakat agar informasi itu bisa diterima dan sampai ke masyarakat. Mari kita bersinergi membangun Sumenep bersama-sama,” paparnya.
Ditengah obsesi Bupati Sumenep yang menggebu-gebu untuk mendorong percepatan pembangunan, sejumlah pimpinan media menanyakan keseriusan Bupati Sumenep memikirkan kesejahteraan media massa. Sebab jika media dianggap mitra strategis pemerintah dalam memajukan Sumenep, harusnya nasib wartawan juga dipikirkan.
“Kita siap dorong laju pembangunan dari sisi publikasi pemberitaan. Tapi ingat support kita dari sisi pendanaan. Salah satunya anggaran publikasi media, porsinya dinaikkan. Medianya tumbuh subur, anggarannya melorot, kan repot,” ujar satu peserta yang hadir. (dan/edo/gie)