Lamongan
Peringati Puncak Harkannas, Bupati Lamongan Dampingi Gubernur Jatim Tebar Benih Ikan di Perairan Lamongan
Memontum Lamongan – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan tabur benih ikan di Perairan Lamongan, tepatnya di Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas, Mandiri dan Sejahtera) Pantai Pengkolan, Desa Kandangsemangkon, Paciran. Giat itu dilakukan, sebagai upaya restorasi sumber daya laut berkelanjutan dan sekaligus sebagai puncak peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) Ke-8 tahun 2021 yang diselenggarakan Pemprov Jatim di Kabupaten Lamongan.
Tidak hanya tebar benih ikan, kunjungan kerja Gubernur Khofifah dalam acara Yuk, Ke Laut! dengan agenda Beach Clean Up, Tanam Mangrove dan Vaksinasi Masyarakat Pesisir Lamongan. Serangkaian kegiatan itu, disambut antusias warga pesisir Lamongan.
Memiliki keunikan alam dan hasil bahari yang melimpah, Kabupaten Lamongan juga memiliki potensi wisata bahari yang eksotis untuk terus dikembangkan. Untuk itu, dalam lawatannya, Gubernur Khofifah akan mendukung Dewi Cemara Pantai Pengkolan dengan membangun jembatan penghubung sehingga akan menambah keindahannya.
Melihat kemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat, Gubernur Khofifah, bahkan akan terus mendukung kemajuan program dewi cemara menjadi destinasi wisata halal yang diharapkan dapat menjadi icon dunia.
“Kami bersama BI Jatim dan OJK tengah mempersiapkan format Jatim bangkit. 5 pilar Jatim bangkit salah satunya yakni desa wisata halal. Jika 8.501 desa di Jatim termasuk yang ada di Lamongan ini maju bukan tidak mungkin pasti ada penyerapan tenaga kerja. Seperti yang ada di Korea Selatan dengan pariwisata halalnya, kemudian Jepang sebagai industri halal food, bahkan Thailand dengan visinya sebagai sentra kuliner halal dunia, yang bahkan di semua tempat menyediakan thai tea,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Khofifah, pihaknya akan terus mengupayakan produk makanan dan minuman hasil UMKM, untuk segera memiliki sertifikat halal MUI. Melalui Harkannas 2021 ini, Khofifah mengajak seluruh daerah di Jatim untuk terus menggerakkan komoditas pangan bahari sebagai upaya pencegahan stunting.
Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak memprioritaskan ikan menjadi komoditas pangan mereka sehari-hari.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengungkapkan apresiasinya atas kerja keras Kabupaten Lamongan dalam pencegahan penularan Covid-19 melalui vaksinasi. Dimana sebagai kabupaten pertama di Jawa Timur yang berhasil memperoleh assessment Level 1 di Pulau Jawa dan Bali, Khofifah berharap, agar masyarakat yang telah divaksin tidak melonggarkan protokol kesehatan.
“Vaksinasi di Lamongan sangat bagus, jangan sampai upaya yang bagus ini diciderai dengan pelonggaran prokes. Apalagi dengan adanya varian virus omicron, jangan pernah ada kelonggaran,” tutur Khofifah.
Sementara itu, Kadis Perikanan dan Kelautan Jatim, Dyah Wahyu Ernawati, mengungkapkan selain penebaran benih Ikan Kakap dan Kerapu yang berjumlah 2021 ekor, penanaman mangrove dan Beach Clean Up bersama masyarakat sekitar, sebagai aksi nyata upaya menjaga kebersihan pantai, belajar ekosistem laut juga turut digelorakan untuk memberi edukasi kepada masyarakat pesisir terutama kaum milenial.
“Belajar ekosistem ini sangat penting sebagai dasar pengelolaan SDA laut, terutama kepada generasi milenial yang nantinya akan memberi kemanfaatan dalam mengelolanya,” imbuh Dyah. Senin, (13/12/2021).
Sementara itu, Bupati Yuhronur dalam kesempatan tersebut mengungkapkan produksi perikanan di Lamongan senantiasa mengalami kenaikan. Dimana pada tahun 2020, produksi ikan hasil tangkap laut mencapai 76.692,96 ton dengan total nilai produksi sebesar Rp 1,188 triliun. Sedangkan produksi ikan budidaya mencapai 59.728,16 ton dengan total nilai produksi 1,431 triliun dan Perikanan Umum Darat (PUD) mencapai 3.126,36 ton dengan total nilai produksi Rp 43.596 miliar.
“Tak hanya produksi ikan yang bahkan tidak terpengaruh oleh adanya pandemi. Lamongan juga memiliki komoditas hasil garam yang terus dikembangkan sehingga memberi nilai ekonomi yang dapat mensejahterakan masyarakat pesisir. Oleh karenanya, kami terus berupaya agar produksinya terus berkembang sehingga dapat memberi kemanfaatan untuk masyarakat,” paparnya. (zud/zen/sit)