Kota Malang
Permintaan Plasma Konvalesan di UTD PMI Kota Malang Menurun
Memontum Kota Malang – Permintaan plasma konvalesan untuk terapi pengobatan pasien Covid-19, mulai menurun. Hal ini, sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang, dr Eny Sekar Rengganingati, yang menjelaskan bahwa secara keseluruhan permintaan plasma konvalesan di Kota Malang menurun.
“Saat ini permintaan plasma konvalesan menurun. Kondisi ini, tidak segencar dulu. Namun, kami tetap produksi untuk mencukupi,” ungkapnya, Jumat (17/09) tadi.
Baca Juga:
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
Dirinya menjelaskan, bahwa di bulan Juli 2021 lalu, sempat terjadi lonjakan permintaan. “Sehari bisa 70 orang yang antri. Tapi mereka juga duplikasi dengan UTD lain karena memang mencari plasma konvalesannya ke berbagai tempat. Jadi disini tercatat, di tempat lain juga tercatat,” terang Eny.
Berdasarkan keterangan Eny, hingga saat ini UTD PMI Kota Malang sudah berhasil menyalurkan 780 hingga 800 kantong darah plasma konvalesan.
“Kita salurkan tidak hanya di Kota Malang, tapi daerah-daerah sekitar lainnya, seperti Kota Blitar, Kota Batu, dan Kabupaten Malang. Tapi memang yang paling banyak permintaan kita dari Malang Raya,” sambungnya.
Beberapa syarat penting harus dipatuhi oleh pendonor jika ingin lolos skrining. “Pendonor harus sudah sembuh dari Covid-19 selama minimal 2 minggu ditunjukkan dengan hasil negatif swab PCR. Saat menderita Covid-19 pun gejalanya harus sedang sampai berat,” jelasnya. Meski permintaan plasma konvalesan menurun, UTD PMI Kota Malang tak henti-hentinya mengagendakan skrining untuk pendonor. Di mana penyintas yang lolos skrining bisa mendonorkan plasmanya. (mus/sit)