Bondowoso

Persada Agung Tiap Akhir Tahun Gelar Pengajian Tanpa APBD

Diterbitkan

-

Memontum Bondowoso—Pengajian Umum yang digelar oleh Persada Agung dalam rangka refleksi malam tahun baru dan Doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara, di Alun-alun RBA Ki Ronggo dan Bhening, 31 Desember 2018, tanpa anggaran APBD. Muhammad Iqbal Afif, Sekretaris panitia pengajian umum Persada Agung mengatakan bahwa acara yang diselenggarakan oleh Persada Agung adalah murni hasil swadaya masyarakat dan dari donatur, tidak ada dana dari pemerintah kabupaten Bondowoso.

“Pernah dikepemimpinan sebelumnya diberi dana oleh pemerintah, dan itu dikembalikan lagi. Jadi, tidak ada bantuan dari APBD, kalau pun ada, dana dari pemerintah, itu untuk Bhening,” katanya, Jum’at malam (28/12/2018).

Lanjut Afif, menjelaskan acara rutin tiap tahun ini adalah yang ke-9 kalinya, diadakan oleh Persada Agung , untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SWA, Haul Gus Dur dan Sholawatan bersama. Sementara kontek kesamaan Persada Agung dengan Bhening karena sama – sama acara pengajian. Tapi serangkaian acara Persada Agung tidak pernah membebani pemerintah.

Afif lebih tegas mengatakan, kerjasana Persada Agung dan Bhening hanya pada doa bersama dan sholawatan. Soal anggaran APBD yang bernominal Rp 50 juta, sepeserpun tidak masuk ke Persada Agung. “Acara itu menjadi satu di belakang Mahardhika, baik Bhening dan Persada Agung. Tapi keseluruhan acara Persada Agung murni dari anggaran kita sendiri,” ungkapnya

Advertisement

Bahkan pada rapat Bhening pihaknya tidak pernah diundang. Hanya untuk kesuksesan acara pihaknya sering bertemu, seperti pengajuan izin di Polres Bondowoso. “Kita hanya sebatas pengajuan izin, penataan panggung dan bagaimana cara menata dekorasi. Itu saja,” jelas Afif.

Undangan dari Persada Agung mulai dari tokoh NU, Muhammadiyah, Forkopimda dan tokoh muda. Tujuannya untuk menyambut datangnya malam pergantian tahun yang akan diisi dengan dakwah, yang tidak harus dengan foya – foya. Kendati demikian, pihaknya ingin mengajak dan memberikan pembelajaran kepada masyarakat, bahwa disetiap mengadakan acara tidak perlu meminta sumbangan atau menyibukkan pemerintah.
“Sejatinya, ingin menjadi masyarakat yang sadar untuk membantu pemerintah guna membangun bangsa dan negara, khususnya kabupaten Bondowoso. Dengan adanya acara ini tiap tahun, hal negatif di belakang Mahardhika itu sudah tidak ada lagi. Kalau acara konser musik biasanya sebelum acara dimulai, para pemuda minum – minuman keras (miras) hingga sering terjadi gesekan-gesekan yang berujung tawuran atau keributan,” pungkasnya.

Susunan acara Persada Agung di mulai 29 Desember 2018 yaitu, Khotmil Quran dan Penulisan Al- quran (Iqro’ bil qolam) di Lapas II B Bondowoso. Dilanjutkan 30 Desember Festival Hadrah Persada Agung Cup dan 31 Donor darah, khitan massal dan malamnya di tutup pengajian umum di Alun-alun RBA Ki Ronggo .(cw1/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas