Kota Malang
Pertumbuhan Perekonomian Kota Malang Capai Hingga 6,32 Persen, Wali Kota Sampaikan Hasil Kolaborasi
Memontum Kota Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, mencatatat jika perekonomian Kota Malang tahun 2022 tumbuh sangat mengesankan. Yakni, mencapai 6,32 persen. Bahkan, angka tersebut melebihi pertumbuhan sebelum pandemi dan menjadi rekor tertinggi dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir.
Karena itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi ini merupakan buah kolaborasi dari pemulihan ekonomi. Mulai dari pembangunan Malang Creative Center dan fasilitasi berbagai program ekosistem 17 subsektor ekonomi kreatif, penguatan peran UMKM, revitalisasi pasar rakyat, pengembangan destinasi pariwisata, penciptaan ekosistem usaha yang menarik investasi, hingga reformasi birokrasi yang semakin berdampak.
“Ini adalah berkah dari Tuhan. Atas Ridho-Nya, atas doa, kesabaran, keteguhan, kerja keras dan cerdas dari peran kita, panjenengan semua. Lewat kolaborasi ini kita bangun terus kemandirian dan ketangguhan. Agar apa yang sudah dicapai bisa berkelanjutan. Dari Malang Untuk Indonesia dan Dunia,” ujar Wali Kota Sutiaji, Rabu (01/03/2023) tadi.
Sementara itu, Kepala BPS, Erny Fatma Setyoharini, menyebut jika pertumbuhan ekonomi Kota Malang kembali berada pada level di atas 5 persen seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi tersebut juga telah melampaui target pembangunan tahun 2023 sebesar 5,80 persen dalam tempo setahun lebih cepat.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
“Di tahun 2018 dan 2019, dimana masa sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi Kota Malang mencapai 5,72 persen dan 5,73 persen. Kemudian, akibat pandemi di tahun 2020, laju perekonomian mengalami kontraksi dan melemah menjadi -2,26 persen. Namun, perekonomian menguat secara signifikan menjadi 4,21 persen di tahun 2021. Kini bahkan menembus angka 6,32 persen,” jelas Erny.
Lebih lanjut disampaikan, menurutnya sektor perdagangan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi yakni sebesar 2,1 persen. Diikuti dengan sektor industri konstruksi, dan pendidikan yang juga cukup mendominasi dan menjadi leading sektor perekonomian Kota Malang. Sementara itu sektor transportasi dan pergudangan, jasa lainnya, serta akomodasi dan makan minum merupakan lapangan usaha dengan pertumbuhan yang tertinggi karena didorong oleh mobilitas masyarakat serta meningkatnya kunjungan wisata.
“Terkendalinya pandemi Covid-19 dan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat telah mendorong perbaikan ekonomi. Bahkan pertumbuhan ekonomi Kota Malang tahun 2022 mencapai titik tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir,” imbuh Erny. (hms/rsy/sit)