Kabar Desa
Pipa Diduga Dirusak, 45 KK di Desa Ngabab Pujon Tak Teraliri Air Minum
Memontum Malang – Akibat pipa sambungan air dari mata air mengalami kerusakan, sebanyak 45 Kepala Keluarga (KK) di Dusun/Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, tidak mendapatkan suplay air bersih. Ironisnya, kerusakan itu diduga dilakukan oleh oknum pamong desa setempat atau kelompok tertentu.
Diperoleh informasi, sudah hampir dua minggu ini warga harus meminta air di tetangganya untuk kebutuhan rumah tangga itu pun airnya keruh. Hingga Rabu (19/10/2022) tadi, belum diketahui pasti kenapa sampai sambungan air tersebut dirusak. Namun, warga pastinya akan menindaklanjuti ke proses hukum.
Ketua HIPPAM Sumber Murni Bulak Ampel Desa Ngabab, Hermawan, menuturkan sambungan air dari sumber (mata air) yang jaraknya hampir 3 km, dibangun secara swadaya murni masyarakat. Yakni bangunan tandon air sampai dengan sambungan pipa menuju rumah warga.
Baca Juga :
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
“Sambungan itu sudah legal, karna sudah ada akte pendirian dan juga badan hukum dari KeMenkuham. Perhutani dan juga Pemeritah Desa Tawangsari juga sudah memberi izin karna letak sumber ada di Desa Tawang Sari,” kata Hermawan.
Namun, lanjutnya, sambungan itu dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Persoalan ini sudah dilaporkan kepada kepala desa. “Sampai sekarang, hampir 2 minggu lamanya belum mendapatkan solusi. Dalam waktu dekat akan kami laporkan ke polisi,” tuturnya.
Sebenarnya, warga masih berniat membangun atau memperbaiki lagi sambungan yang rusak itu. Tetapi takutnya dirusak lagi, karena kejadian ini sudah dua kali terjadi. Kerusakan itu meliputi pipa yang hancur dan sambungan yang pecah.
Dirinya juga ceritakan, perusakan kali ini untuk kedua kalinya. Untuk yang pertama, sempat dilaporkan ke Polres Batu. Namun saat dipanggil oleh Polres Batu, oknum tersebut tidak hadir. “Sekarang dirusak lagi. Kami tidak tahu pasti motivasi perusakan itu. Pastinya akan kami laporkan kepada aparat penegak hukum,” jelasnya.
Sementara, pihak perusak masih belum bisa dikonfirmasi. Demikian juga oknum yang di duga melakukan perusakan pipa. (ned/gie)