Kabupaten Malang
Pipanisasi Desa Ngenep Karangploso Bermasalah?
* Daftar Rp 70 Ribu, Instalasi Rp 800 Ribu
Memontum Malang–Pembangunan proyek pipanisasi di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang disoal warga. Pasalnya, warga menduga ada oknum yang menjadikan proyek tersebut sebagai ladang bisnis.
Warga yang mendaftar untuk dapat turut memanfaatkan proyek tersebut diharuskan membayar biaya instalasi pipa sebesar Rp 800 ribu.
Terang saja, itu membuat warga kecewa, lantaran proyek tersebut dilaksanakan melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Dimana dalam pembangunan proyek yang menelan biaya hingga Rp 350.052.000 tersebut bersumber dana dari APBN Rp 245 juta, APBDes 2018 sebesar Rp 35.052.000 dan juga kontribusi dari masyarakat setempat sebesar Rp 14 juta.
Salah seorang warga mengaku kecewa, lantaran sebelum proyek pembangunan dimulai, warga sudah dibebani biaya pendaftaran sebesar Rp 70 ribu per KK bagi yang ingin turut menggunakan hasil pembangunan tersebut. Setelah itu warga masih diminta untuk kembali membayar biaya sebesar Rp 800 ribu sebagai biaya instalasi.
“Itu kan proyek sudah ada anggarannya, dan kita juga sudah mendaftar dengan biaya Rp 70 ribu, kami masih harus membayar lagi Rp 800 ribu untuk instalasi. Ya kami tidak mau. Yaa sekarang akibatnya mangkrak, gak ada yang mau makai, lha wong bayarnya mahal. Cuma ada beberapa warga aja yang mampu bayar. Itu pun cuma sebagian kecil,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Menurut informasi yang dihimpun, saat ini sudah ada hampir 3.000 warga yang mendaftar untuk bisa menikmati program tersebut. Namun hanya sebagian kecil warga yang telah menyelesaikan pembayaran sebesar Rp 800 ribu. “Warga yang lain merasa keberatan kalau harus membayar segitu lagi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, warga juga menuntut agar uang pendaftaran sebesar Rp 70 ribu, dapat dikembalikan oleh pihak panitia penyelenggara. Jika tidak, warga juga mengancam akan melakukan aksi demontrasi di kantor Desa Ngenep terkait dugaan tersebut.
Untuk diketahui, program tersebut awalnya direncanakan agar lebih memudahkan masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhan air. Sebelumnya, dalam memenuhi kebutuhan air, warga Desa Ngenep hanya mengandalkan sumur pribadi dan 3 sumber di Dusun Babaan, Dusun Ngenep dan Dusun Mojosari yang diakomodir secara swadaya oleh masyarakat. (sur/oso)