Kota Malang

Polinema Gandeng Bank Indonesia, Dirikan BI Corner sebagai Media Edukasi Civitas Akademik

Diterbitkan

-

Dr. Dra. Kurnia Ekasari MM., Ak., CA, Dudi Herawadi, dan Drs Awan Setiawan MM, berdiskusi ringan di BI Corner. (rhd)

Memontum Kota Malang– Politeknik Negeri Malang (Polinema) menerima bantuan pendidikan berupa “BI Corner” dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, yang terletak di Gedung AD Jurusan Akuntansi, Polinema. Diresmikan oleh Kepala BI Malang Dudi Herawadi, didampingi Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema) Drs Awan Setiawan MM dan Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang Dr. Dra. Kurnia Ekasari MM., Ak., CA, Rabu (27/12/2017).

BI Corner Polinema merupakan BI Corner ke-5 di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Malang, yang diberikan BI kepada Civitas Akademik, Perpustakaan, dan publik area lainnya. Sebelumnya, BI Corner yang telah didirikan Kantor Perwakilan BI Malang, diantaranya Perpustakaan Kota Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Perpustakaan Kabupaten Probolinggo, Universitas Yudharta Pasuruan, dan Politeknik Negeri Malang (Polinema).

 Pemotongan pita sebagai simbol diresmikan BI Corner. (rhd)

Pemotongan pita sebagai simbol diresmikan BI Corner. (rhd)

“Tujuan BI Corner ini untuk meningkatkan layanan edukasi kepada masyarakat. Apalagi di Polinema, sebagai sarana pembelajaran bagi peminat ekonomi keuangan dan Bank Indonesia, dan menjadikan mahasiswa sebagai generasi penerus yang semakin terdidik. Sekaligus media informasi terbaru dari BI yang harus diketahui masyarakat dengan mekanisme yang telah diatur sesuai kebutuhan dan keadaan,” jelas Kepala BI Malang Dudi Herawadi, kepada Memo X.

 Penandatanganan MoU antara Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MM dan Kepala BI Malang Dudi Herawadi. (rhd)

Penandatanganan MoU antara Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MM dan Kepala BI Malang Dudi Herawadi. (rhd)


Mengangkat tema “BI Corner sebagai Media Edukasi Kebanksentralan Bagi Mahasiswa dan Akademis”, dinilai sangat tepat. Sebab dari beberapa Corner yang dimiliki Polinema, dimana sebagian besar dibawah naungan Kantor Urusan Internasional (KUI) mengenai budaya dan bahasa suatu negara, BI Corner beda dengan corner yang telah ada. “BI Corner hanya ada di jurusan Akuntansi Polinema, dimana dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen yang belajar tentang ekonomi, bank sentral, dan lainnya. Ini akan membuka jalan bagi BI untuk mengedukasi keilmuan lain seperti pajak, bursa efek dan lainnya kepada mahasiswa,” jelas Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MM.

 Para undangan yang menyaksikan. (rhd)

Para undangan yang menyaksikan. (rhd)

BI Corner sebagai media pembelajaran mahasiswa dan dosen Polinema dalam meningkatkan aplikasinya di dunia industri dan dunia usaha. “Lebih dari 70 persen lulusan mahasiswa Akuntansi Polinema telah direkrut kerja sebelum wisuda, dan secara umum lulusan Polinema. Perusahaan telah mempercayakan SDM nya melalui lulusan Polinema, khususnya jurusan Akuntansi yang telah terakreditasi A. Adanya BI Corner sebagai wahana pembelajaran langsung, tentunya akan semakin memperkuat kualitas lulusan Polinema. Kami akan mempersiapkan ruangan baru dan bangunan baru pada 2018 nanti. Diharapkan, selain BI Corner, akan ada media pembelajaran pajak dan bursa efek yang lebih intensif dan berkualitas,” tukas Awan.

Advertisement
Sambutan Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MM. (rhd)

Sambutan Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MM. (rhd)


“Terimakasih atas kepedulian dan kepercayaan BI kepada Akuntansi Polinema yang telah memberikan BI Corner sebagai media pembelajaran tentang Bank Sentral dan perbankan kepada mahasiswa dan dosen. BI Corner sangat membantu sekali bagi civitas akademik Polinema, terutama proses  pembelajaran dan proses penelitian. Hal ini seiring kepercayaan perusahaan atas 70 persen lebih lulusan diterima kerja di industri. Terbaru pada 2016, Pemkab Probolinggo telah merekrut 70 orang mahasiswa lulusan Akuntansi Polinema, selain industri lainnya. Semoga kerjasama ini tidak berhenti di sini, akan ada kerjasama lainnya,” papar Kajur Akuntansi Polinema Dr. Dra. Kurnia Ekasari MM., Ak., CA.

Dalam kesempatan tersebut, Dudi juga menyampaikan sejarah Bank Indonesia sejak kemerdekaan. Menurut pria yang telah mengabdi 30 Tahun di BI ini menjelaskan, sebenarnya BI merupakan solusi atas kecelakaan negara. Dimana usai kemerdekaan, fungsi bank sentral masih dikuasai dan dijalankan oleh Javanesse Bank, yang didominasi milik orang Eropa. Hingga pada 1953, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan melalui UU 11/1953 pada 1 Juli 1953 beralih kepemilikan. Hingga kebijakan tersebut diperingati sebagai Hari Bank Indonesia yang berjalan hingga saat ini.

Untuk mempermudah kinerja BI, terlebih saat fokus menghadapi krisis moneter, melalui UU 23 tahun 1998, semua pekerjaan yang ada sebelumnya dialihkan menjadi pengatur sirkulasi dan fluktuasi uang, sebagai parameter keuangan negara di bidang moneter. “Kestabilan BI di bidang moneter, diukur melalui sistem keuangan harus kuat dengan perangkat lembaga terkait, dan terjaganya sistem pembayaran. Nah, di era teknologi saat ini, BI akan berimprovisasi seperti lembaga keuangan internasional yang telah menerapkan sistem lebih maju. E-money di Indonesia sebenarnya ketinggalan jaman. Untuk itu, BI akan menjadi tuan rumah Annual Meeting IMF-World Bank di Bali pada 2018 nanti. Sekaligus sebagai bentuk kerjasama antar Bank Internasional,” tukas pria berkumis namun ramah ini. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas