Trenggalek
Polres Trenggalek Siap Sukseskan MRSF
Memontum Trenggalek—Kepolisian Resort Trenggalek turut ambil bagian memeriahkan Millenial Road Safety Festival (MRSF) yang diselenggarakan oleh Korps lalu lintas Polri bekerjasama dengan Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) dan Relawan Lalu Lintas Indonesia (Relasi). Rencananya, MRSF akan digelar di 34 provinsi se-Indonesia mulai tanggal 2 Pebruari hinggal 31 Maret 2019 mendatang.
Keikutsertaan Polres Trenggalek dalam MRSF yang mengambil tema Mewujudkan Milenial Cinta Lalu Lintas Menuju Indonesia Cemerlang ini diawali dengan pemasangan stiker pada kendaraan dinas di lingkungan Polres Trenggalek.
“Temanya Mewujudkan Milenial Cinta Lalu Lintas Menuju Indonesia Cemerlang, ” ungkap Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S saat dikonfirmasi awak media, Rabu (16/1/2019).
Diakui Didit, stiker tersebut akan dipasang pada kaca belakang kendaraan patroli/Patwal baik Satsabhara, Satlantas maupun Polsek jajaran.
Tak hanya itu, dalam berbagai kesempatan, jajaran Polres Trenggalek juga mensosialisasikan MRSF khususnya terhadap para pelajar sekolah yang merupakan bagian dari generasi milenial.
Masih terang Kapolres Trenggalek, tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok Generasi Milenial. Namun, para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi – Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1981-1994, serta awal. Karakteristik utama yang menjadi ciri dari generasi milenial adalah mereka yang sangat akrab dengan perkembangan dunia Perangkat Elektronik atau biasa disebut Gadget dan dalam kesehariannya tidak bisa terlepas dari Media Sosial.
Merujuk data BPS tahun 2015, jumlah penduduk usia produktif Indonesia terbilang fantastis. Mereka yang berusia 15-64 tahun mencapai 171,9 juta jiwa (67,3 persen) dari populasi nasional. Sebagian diantaranya adalah anak-generasi milenial yang berada di usia 17-35 tahun.
“MRSF merupakan gerakan nasional yang bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan usia pelajar dimana di usia yang disebut generasi milenial ini menduduki peringkat tertinggi sebagai korban maupun pelaku kecelakaan lalu lintas, ” imbuhnya.
Di Trenggalek, lanjutnya, angka kecelakaan lalu lintas masih didominasi usia 10-15 tahun. Tahun 2018 kemarin mencapai 129 kali. Secara nasional tertinggi adalah usai 15-19 tahun tercatat 17.910 kali. Kondisi ini tentu wajib menjadi perhatian semua pihak.
“Secara garis besar rangkaian kegiatan MRSF adalah meliputi Road Safety Manajemen (Manajemen Keselamatan Berlalu Lintas), Safer Road (Jalan yang Berkeselamatan), Safer Vehicle (KBM yang berkeselamatan), Safer Road Users (Pengguna Jalan yang berkeselamatan) dan Post Crash (Penanganan Paska laka lantas), ” pungkas Didit.
Sedangkan misi MSRF adalah terbangunnya budaya tertib lalu lintas khususnya di kalangan generasi milenial, terwujudnya program keselamatan secara terprogram dan berkesinambungan, adanya peningkatan kualitas keselamatan di jalan dan menurunkan tingkat fatalitas korban laka, terbentuknya relawan lalu lintas milenial indonesia serta mempererat hubungan kedekatan antara polisi lalu lintas dengan generasi millennial.
“Targetnya, terbentuk dua juta relawan lalu lintas Indonesia yang dapat menjadi mitra Polisi lalu lintas sekaligus menjadi pelopor keselamatan lalu lintas, ” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap MRSF ini dapat benar-benar efektif meningkatkan kesadaran generasi milineal tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas serta menekan terjadinya pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas.
“Generasi milenial merupakan generasi masa depan Indonesia. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi ? dimulai dari lingkungan terdekat keluarga untuk selalu mentaati peraturan lalu lintas, ” tegas Didit. (mil/yan)