Berita Nasional
Potensi Ekspor Rumput Laut Tinggi, Desa di Sidoarjo Didorong Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai Kawasan Penghasil Devisa
Memontum Sidoarjo – Pencanangan Kampung Perikanan Budidaya Rumput Laut di Dusun Tanjungsari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, bersama Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Kampung rumput laut di Kawasan Jabon tersebut, memiliki luas area 750 hektare dengan 167 pelaku utama Rumah Tangga Pembudidaya (RTP). Selain itu, didalamnya juga terdapat kegiatan budidaya bandeng dan udang, Kamis (21/04/2022) tadi.
Adapun tujuannya, adalah agar ekonomi masyarakat terangkat. Sebab, di tempat budi daya itu, selain areanya yang luas, jenis rumput laut yang dibudidayakan punya harga mahal. “Jenisnya Gracilaria atau rumput laut merah. Nilainya tinggi untuk industri, baik pangan maupun nonpangan,” ujar Menteri Trenggono di Tanjung Sari Jabon Sidoarjo.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Sementara harga jual produksi rumput laut tersebut, tambahnya, kurang lebih Rp 6000 perkilogram. Produksi perbulan dapat mencapai sekitar 200 hingga 300 ton. Untuk hasil perbulan bisa mencapai 1-3 Miliar.
Hal tersebut, sangat di Amini oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Mudhlor, yang juga hadir sambil panen rumput laut hingga pengemasannya bersama Menteri KKP. “Terima kasih atas supportnya Pak Menteri Trenggono dan jajaran. Atas nama Pemkab Sidoarjo, kami merasa senang dan tidak akan berhenti sampai disini, kami masih butuh banyak masukan dan support dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujar Gus Muhdlor-sapaan akrab Bupati Sidoarjo.
Rumput laut berjenis Gracilaria, tambahnya, merupakan salah satu potensi ekspor. Sidoarjo sendiri, bisa dapat menjadi daerah Desa Devisa. “Yang tidak kalah penting adalah market atau pemasaran yang harus ditata. Selain itu, yang terpenting adalah faktor permodalan, termasuk kredit usaha daerah (kurda) yang sekarang ini masih terus digalakkan. Kami juga siap untuk membangun infrastruktur yang ada di wilayah ini,” paparnya. (zal/sit)