Kota Malang
Potensi Kunjungan MCC Terus Meningkat, Keberadaan Penginapan Mulai Disiapkan
Memontum Kota Malang – Gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang yang telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Malang periode 2018-2023, Sutiaji, Jumat (22/09/2023) lalu, telah memberikan kebermanfaatan bagi pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) dan masyarakat Kota Malang. Seiring pengembangan itu, rencana barupun disiapkan sebagai bagian mengatasi perkembangan MCC.
Koordinator Malang Creative Fusion (MCF), Dadik Wahyu Chang, menyampaikan jika salah satu kendala yang dihadapi saat ini yaitu kebutuhan penginapan bagi para pengujung gedung tersebut. “Kebanyakan mereka memanfaatkan Gedung MCC untuk pelatihan-pelatihan yang kadang butuh waktu dua sampai tiga hari. Nah ternyata, mereka butuh yang namanya penginapan,” ungkap Dadik, Sabtu (30/09/2023) tadi.
Baca juga:
Sebelumnya, di dalam gedung tersebut telah direncanakan akan disediakan hotel kapsul. Namun, hal tersebut batal untuk direalisasikan. Sehingga, pihaknya berharap ke depan bisa bersinergi dengan kampung-kampung yang ada di sekitar Gedung MCC tersebut.
“Semoga kedepannya bisa bersinergi dengan kampung sebelah. Menjadi sebuah wisata baru, juga menginapnya wisatawan di lokasi. Begitu juga MCC, tetap mengoptimalkan pemanfaatan pelatihan di Gedung MCC, dengan memiliki hal serupa,” katanya.
Ditambahkannya, jika dalam mengatasi hal tersebut nantinya diperlukan Focus Group Discussion (FGD) terlebih dahulu. Termasuk, para pelaku Ekraf dan juga warga sekitar.
“Butuh penguatan, butuh kesiapan dan perlu sinergitas serta pemikiran. Saat ini belum ada gambaran bagaimana, tapi yang jelas pemantiknya adalah kita butuh penginapan. Lalu kita ingin ajak masyarakat untuk dilibatkan,” tambahnya.
Secara terpisah, Ketua RT05 RW08 Kelurahan Blimbing, Yudianto, menyambut baik dengan adanya tujuan positif dalam menghadapi masalah tersebut. Namun, dirinya menekankan pentingnya untuk dilakukan komunikasi secara intens dengan warga sekitar.
“Kalau kami yang penting adalah komunikasi. Jadi butuh komunikasi dulu dengan RW, lalu RT dan juga sosialisasi ke masyarakat. Karena kami bisa paham dan tahu kalau diajak komunikasi,” imbuh Yudi. (rsy/sit)