Kediri

Promosikan Industri Kreatif Fashion, Bank Indonesia Kediri Gelar Sarasehan Tenun Ikat Kediri bersama Media

Diterbitkan

-

Promosikan Industri Kreatif Fashion, Bank Indonesia Kediri Gelar Sarasehan Tenun Ikat Kediri bersama Media

Memontum Kediri – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri menggelar Sarasehan Tenun Ikat Kediri pada acara Ngopi ‘Nda (Ngomongke Inpo Terkini dengan Media) di Showroom Medali Mas, Bandar Kidul, Kota Kediri. Acara ini, memiliki tujuan untuk mempromosikan industri kreatif fashion lokal, yakni tenun ikat Kediri sebagai produk unggulan yang dapat mendukung pariwisata dan menggerakkan ekonomi Kota Kediri, dengan membangun kolaborasi, sinergi, dan komitmen bersama antara BI, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, pelaku UMKM dan media.

Fashion sebagai bagian dari Ekonomi Kreatif (Ekraf), merupakan industri yang berkembang pesat dengan permintaan kain dan produk busana jadi yang terus meningkat. Berdasarkan laporan Outlook Ekraf tahun 2020, sub-sektor ini berkontribusi sebesar Rp 1,211 triliun terhadap ekonomi nasional. Sementara berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Ekraf di Kota Kediri pada tahun 2021, tumbuh dua digit atau 16,65 persen dibandingkan dengan tahun 2020.

Pertumbuhan menggembirakan ini, turut didorong oleh sinergi antara BI dengan Kementerian/Lembaga di tingkat pusat, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), dan pelaku UMKM. Sehingga, dapat menghasilkan beragam inovasi yang bermanfaat demi membangun dan memperkokoh industri kreatif fashion Kota Kediri.

Baca juga:

Advertisement

Dukungan terhadap sektor riil, khususnya pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), menjadi penting dan strategis demi mendorong percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca pandemi Covid-19. Struktur ekonomi Indonesia, menunjukkan bahwa UMKM memberikan sumbangan besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,1 persen, menyerap tenaga kerja hingga 97,1 persen dan mendukung ekspor sebesar 14,4 persen.

BI Kediri bersinergi dengan berbagai pihak menyelenggarakan beragam program pengembangan UMKM di bidang fashion berupa pelatihan, pendampingan dan pemberian bantuan di sisi hulu hingga hilir, agar dapat terus berkembang dan naik kelas.

Kepala Perwakilan BI Kediri, Moch Choirur Rofiq, menyampaikan bahwa pada tahun 2022, BI Kediri bersama Pemkot Kediri telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM dan pengrajin tenun ikat Kediri, yang tergabung dalam Koperasi Bankid Berkah Kediri.

“Kami memberikan dukungan hulu maupun hilir, memfasilitasi pelatihan teknis desain dan produksi, serta promosi pada event seperti Dhoho Street Fashion (DSF) dan Jakarta Fashion Trend 2023, bekerjasama dengan desainer berpengalaman, Wignyo Rahadi. Tujuannya, agar tenun ikat Kediri bisa sama bagus dan dikenal seperti tenun daerah lain. Kuantitas dan kualitas produksi, motif khas Kediri, serta strategi harga bisa kita kembangkan lagi,” ujarnya, Jumat (17/02/2023) tadi.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri, Ferry Djatmiko, mengatakan bahwa pembangunan bandara dan tol menjadi peluang sekaligus tantangan untuk Kota Kediri. “Maka, kita dorong agar Kota Kediri dapat menjadi kota jasa dan pariwisata. Bandar Kidul dengan sentra produksi tenun ikat-nya dan penguatan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bisa menambah kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menambahkan bahwa Pemkot Kediri menginisiasi program Kampung Keren untuk menangkap peluang pembangunan bandara dan tol. Karenanya, kelurahan yang diri diminta fokus pada program-program yang akan dilakukan.

“Saat ini, kita batasi agar kelurahan yang mengajukan diri menjadi Kampung Keren, bisa jelas dulu program-programnya. Bandar Kidul dan kawasan sekitar GOR Joyoboyo, kita siapkan menjadi desa wisata dengan kerja sama pentahelix: pemerintah, industri atau swasta, komunitas, akademisi dan media,” ujarnya.

Merespon hal itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Tanto Wijohari, pun turut menyampaikan usulan agar Bandar Kidul menjadi Desa Devisa ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Itu karena, tenun Bandar Kidul juga sudah aman Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)-nya.

“Apalagi, pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) kepada pengrajin tenun ikat juga terus diupayakan berkolaborasi dengan program ketenagakerjaan,” ujarnya.

Advertisement

Ketua Koperasi Bankid Berkah Kediri, yang sekaligus owner Tenun Bandoel, Erwin Wahyu Nugroho, menyampaikan ucapan terima kasih dengan dukungan dari BI Kediri dan Pemkot Kediri. Karena atas dukungan tersebut, tenun ikat Kediri dari Bandar Kidul, telah dikenakan sebagai seragam oleh Presiden Joko Widodo bersama menteri-menteri kabinetnya pada Oktober 2022 yang lalu.

Selain BI dan Pemkot Kediri, acara sarasehan turut dihadiri oleh 36-an wartawan dari berbagai media di Kediri, serta para anggota koperasi dan pengrajin tenun ikat Bandar Kidul. Berbagai masukan dan usulan disampaikan oleh awak media maupun anggota koperasi Bankid Berkah Kediri, pada sesi diskusi.

Ide-ide kreatif promosi wisata Kediri dan pengembangan tenun ikat Kediri, pun bermunculan. Harapannya dengan kolaborasi, sinergi dan komitmen pentahelix, baik BI, Pemkot Kediri, koperasi dan media dapat memajukan tenun ikat Kediri go international.(pan/sit)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas