Kabar Desa
Promosikan Potensi Wisata Desa, Gelaran HUT Seni Sanduk Perkenalkan Potensi Gunung Pucung Kota Batu
Memontum Kota Batu – Melalui gelaran HUT seni Sanduk (tarian dengan ciri khas memakai pakaian adat Jawa Timuran, red), para pegiat seni bersama seluruh anggota kesenian sanduk se-Kecamatan Bumiaji, mencoba mengenalkan potensi wisata alam Gunung Pucung Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, kepada masyarakat secara luas. Dengan membawa tumpeng sebagai sarana mensyukuri nikmat atas karuni Tuhan YME, acara ini tampak dihadiri pula Kepala Desa Bulukerto, Suwantoro, tokoh masyarakat setempat, LMDH hingga anggota DPRD Kota Batu dari dapil IV Bumiaji.
Baca juga
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Suwantoro menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menggali potensi desa, khususnya pengembangan bidang wisata Desa. “Di Bulukerto ini selain memiliki lahan pertanian mulai bunga, apel hingga sayuran, kita juga memiliki potensi wisata alam Gunung Pucung yang berada di kawasan Gunung Arjuno. Di Gunung Pucung, bisa digunakan sebagai areal kamping, olah raga sepeda gunung, adventure serta jalan halang rintang,” jelas Suwantoro, Minggu (02/10/2021).
Selain itu, tentunya nuansa pegunungan yang asri, sejuk serta pemandangan alam yang eksotis juga bisa ditawarkan pada pengunjung.
Anggota DPRD Kota Batu dari fraksi Golkar, M Ilyas, S Sos, yang turut hadir juga merasa sangat senang dengan kegiatan tersebut. Menurutnya, hal ini perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak khususnya para pemangku kepentingan agar usaha yang telah dirintis bisa segera berkembang.
“Saya mengapresiasi kepada kawan- kawan komunitas Sanduk di Kecamatan Bumiaji, karena kesenian merupakan bagian dari promosi wisata selain khasanah kuliner sebagai jati diri daerah. Hal ini perlu untuk mengangkat potensi sebagai penarik minat serta melengkapi kebutuhan industri pariwisata,” terang Ilyas.
Selain itu, sebagai kearifan lokal pada bidang seni dan budaya juga harus tetap dilestarikan sebagai harta kekayaan daerah. “Kita juga harus bisa berkaca pada daerah- daerah wisata yang lain seperti Bali dan Jogjakarta dimana selain tempat, kuliner, kesenian dan budaya menjadi aset yang tidak kalah penting bahkan merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” tambah Ilyas.
Untuk itu sebagai wakil rakyat, dirinya akan berusaha memperjuangkan kepentingan masyarakat dengan berkomunikasi dengan stakeholder agar difasilitasi tujuan pengembangan wisata Desa baik alam maupun keseniannya. (bir/sit)