Kota Batu
Proyek Pembangunan Ikon Selamat Datang di Jalan Kawi Kota Batu Dikritik Warga

Memontum Kota Batu – Pembangunan ikon selamat datang Sendratari Arjuna Wiwaha di ujung Barat Jalan Kawi atau yang berbatasan dengan Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Sisir, Kecamatan/Kota Batu, menuai kritik sejumlah warga. Itu karena, selain masalah nilai alokasi anggaran yang dianggap cukup besar, juga karena nama pekerjaan yang dinilai jauh dari realita.
Warga RW06 Kelurahan Sisir, Yusuf, mengaku heran dengan proses pembangunan dan papan nama proyek. Karena, sebagaimana yang tertera dalam papan nama proyek, tertulis nama pekerjaan adalah pembangunan ikon selamat datang. Sementara anggarannya, yaitu Rp 71,021 juta.
“Warga sebenarnya tidak mempermasalahkan keberadaan bangunannya. Namun, anggaran dan nama pekerjaannya yang menjadi tanda tanya kami. Yang namanya pembangunan, itu harusnya mulai dari nol. Bukan, gapura lama yang kemudian dirubah seperti itu,” ujar Yusuf, Rabu (10/08/2022) tadi.
Ditambahkannya, mengenai besar anggaran, pun baru tahu setelah gapura berlambang gunungan itu selesai. Meski pun, sebelumnya antara warga dan Dinas Pariwisata Kota Batu, sudah melakukan pembicaraan.
“Awalnya, akan dilaksanakan di ujung Timur Jalan H Sutan Hasan Halim atau di gerbang masuk kawasan Sendratari Arjuna Wiwaha. Yang akhirnya, diusulkan warga untuk dipindahkan ke sebelah Barat atau gerbang masuk Jalan Kawi,” tambahnya.
Masih menurut Yusuf, dengan nominal angka dan nama pekerjaan, harusnya itu bisa dikerjakan lebih. Bukan sebaliknya, hanya semacam renovasi dan penambahan aksesoris.
Baca juga :
- Wadahi Pelaku Ekonomi Kreatif, Gedung Malang Creative Center Kota Malang Diresmikan Gubernur Jatim
- Pantai Menganti Kebumen Jawa Tengah, Pantai Indah dan Jernih Seindah Pantai di Selandia Baru
- Maling Sapi Terus Hantui Warga Lumajang, Semalam Tiga Ekor Amblas
- Gubernur Jatim bersama Bupati Karna Salurkan Bansos Program Kemiskinan Ekstrem II di Situbondo
- Gantikan Posisi Sang Ayah, PAW Kades Gugul Dilantik Bupati Pamekasan
“Kami terkejut saat melihat papan nama proyek, bahwa itu proyek pembangunan dengan nominal anggaran Rp 71 juta. Padahal, seperti pondasi dan tiang penyangga dari beton, itu adalah bangunan lama atau gapura lama. Lainnya, hanya memberikan aksesoris dari plat besi atau baja serta besi diatasnya,” terangnya.
Ketua RW06 Kelurahan Sisir, Kusmin, membenarkan adanya keluhan atau kritik warga. Bahkan, sebagai pemangku wilayah, dirinya juga sering ikut mengawasi proses pembangunan gapura.
“Saya sering melihat proses pembangunan dan berbincang dengan pekerja di situ. Namun selama ini, saya tidak pernah ketemu sama pelaksana proyek,” paparnya.
Lebih lanjut Kusmin juga menyampaikan, mengenai kekecewaannya sebab apa yang dikerjakan, bukan pembangunan tetapi semacam tambal sulam. “Itu bukan membangun, tapi hanya tambal sulam. Sebab, pondasi dan tiang penyangga sudah ada sejak RWnya sebelum saya. Lagi pula, itu tidak sesuai dengan gambar desain yang pernah ditunjukkan,” ungkapnya kesal.
Dengan anggaran yang menurutnya tidak wajar tersebut, Kusmin berharap, wujud dari bangunannya bisa lebih baik dan tidak asal-asalan. (bir/sit)

-
KREATIF MASYARAKAT5 hari
Warga Junrejo Kota Batu Produksi Mobil Mewah Supercar Lamborghini
-
Kota Batu4 minggu
Mendadak, TPA Tlekung Kota Batu Ditutup Total Per 30 Agustus
-
Hukum & Kriminal2 minggu
Wedding Organizer Asal Lumajang Ditetapkan Tersangka Kasus Kebakaran Bukit Teletubis Bromo
-
Kota Batu2 hari
Mesin Pirolisis Kapasitas 50 Ton Dihibahkan PT Arta Asia Putra ke Pemkot Batu
-
Lumajang3 minggu
Usung Busana Nusantara, Pawai Karnaval Kecamatan Klakah Tuai Apresiasi Positif Cak Thoriq
-
Wisata3 minggu
Pantai Gili Lebak Sumenep, Pesona Keindahan Pantai Berkelas Dunia
-
Kota Batu3 minggu
TPA Tlekung Kota Batu Resmi Ditutup, Warga Sepakat Minta Pj Wali Kota Meneruskan Kepemimpinan
-
Hukum & Kriminal2 minggu
Sidang Praperadilan Uji Materi Dugaan Korupsi di Lumajang Banyak Tak Hadir, Kejari dan Kejagung Tuai Sorotan