SEKITAR KITA
Puskesmas Bondowoso Temukan Ribuan NIK Warga Tidak Aktif untuk Ikuti Vaksinasi
Memontum Bondowoso – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bondowoso, menemukan ribuan NIK (Nomor Induk Kependudukan) warga yang tidak aktif untuk pelaksanaan vaksinasi. Kondisi ini, kontan menjadi masalah dalam capaian vaksinasi untuk bisa herd immunity hingga 70 persen.
Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Bondowoso, Tuhu Suryono, mengatakan bahwa ada sekitar seribu lebih, NIK tidak bisa diaktifkan. Temuan itu, adalah dari laporan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di sejumlah kecamatan.
Baca juga:
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
“Ini baru sebagian laporan dari Puskesmas. Bisa jadi, NIK yang tidak aktif itu lebih dari 1 ribu. Karena, belum semua Puskesmas melaporkan ke Dinas Kesehatan,” kata Tuhu, Rabu (06/10/2021).
Disampaikan Tuhu, jumlah warga yang tidak bisa di vaksin karena masalah NIK, akan terus bertambah. Karena, sejalan dengan gencarnya Satgas melakukan sosialisasi pentingnya vaksin ke seluruh kecamatan, maka hal itu akan ditemukan.
Ditambahkannya, untuk bisa mengikuti vaksin, warga salah satunya harus memiliki NIK. Selain itu, harus memiliki foto copy KTP maupun KK. Sehingga, NIK yang tidak aktif ini harus dicarikan solusi.
Tanpa NIK, lanjutnya, sertifikat vaksinnya tidak bisa dicetak. Warga yang sudah terlanjur datang ke tempat vaksin, petugas akan tetap melayani dengan cara manual. Agar, kehadirannya ke tempat vaksin tidak sia-sia. Sementara resikonya, barcode tidak muncul dan secara otomatis sertifikat tidak bisa dicetak.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dispendukcapil, Moh Tamin, menyarankan agar mengirimkan NIK warga yang tidak aktif ke Dispenduk.
“Satgas bisa bersurat ke Dispendukcapil dengan melampirkan NIK, yang tidak aktif milik warga yang sudah vaksin. Sehingga, nantinya petugas akan memprosesnya,” kata Pejabat kelahiran Pamekasan Madura ini. (sam/sit)