Politik
Ranperda Kepemudaan Disahkan, Komitmen Kota Malang Tingkatkan Kualitas Pemuda
Memontum Kota Malang – Setelah melalui berbagai pembahasan, akhirnya Ranperda Kepemudaan secara resmi disahkan, Senin (27/09/2021) malam. Pengesahan itu, dilakukan saat Rapat Paripurna beragendakan Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi terhadap Pembahasan Ranperda tentang Kepemudaan dan Pengambilan Keputusan DPRD.
Meski telah ditanda tangani oleh Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, terdapat beberapa rekomendasi dari keenam Fraksi DPRD agar implementasi ranperda tersebut bisa maksimal. “Intinya, Perda Kepemudaan nantinya kita harapkan akan mernomakan hal-hal yang fungsinya untuk meningkatkan kapasitas pemuda di Kota Malang,” terang Ketua Pansus Ranperda Kepemudaan, Amithya Ratnanggani Sirraduhita.
baca juga
- RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo Bersiap Tambah Layanan Penyakit Kanker
- Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Buring, Penataan Parkir Jadi Evaluasi Dishub Kota Malang
- Pembentukan Pimpinan DPRD Kota Malang, Baru Satu Parpol Pastikan Nama
- Hari UMKM Nasional, Bupati Jember Raih Penghargaan Bakti Koperasi dan UKM
- Gempa Dangkal Kekuatan Magnitudo 4,9 Goyang Bali
Mengingat menyandang sebagai kota edukasi, Amithya berpendapat, bahwa banyak sekali pemuda dari dalam Kota Malang maupun luar. “Jadi, semaksimal mungkin kita harus bisa memfasilitasi pemuda-pemuda di Kota Malang. Hal tersebut dilakukan dengan penyaringan potensi yang telah dibahas bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Nanti akan ada tim koordinasi yang mengatur itu semua. Tinggal tindak lanjutnya di Peraturan Wali Kota (Perwal),” bebernya.
Tidak hanya itu, dirinya pun juga menyinggung terkait dinamisnya peta politik pemuda di Kota Malang. Pasalnya, banyak organisasi kemasyarakatan yang membuat pelangi peta politik di Kota Malang.
“Perlu di hililight. Ini potensi di Kota Malang, yang tidak dimiliki oleh semua daerah,” terangnya
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan bahwa Kota Malang sudah miliki Perda tentang Kota Layak Pemuda. Mengingat perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), millenial di Kota Malang lebih dari 60 persen.
“Artinya ini berkaitan mendorong apa sih yang perlu difasilitasi dari pemuda. Saya kira, inovasi ekraf dengan peningkatan kualitas daya saing bisa mengembangkan pemuda,” terang Sutiaji.
Ekonomi kreatif dirasa penting, karena Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Malang menempati posisi tertinggi di Jawa Timur. “Sehingga, ini menjadi komitmen kita semua. Tinggal nanti kita inventarisir, startup di kita juga banyak tapi nanti juga nyambung berkaitan dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” sambungnya.
Maka dari itu, fasilitas penunjang telah disiapkan oleh pihaknya, seperti Malang Creative Center (MCC) dan co-working space. “Selain itu, Kayutangan juga bisa berekspresi di sana,” ujar orang nomor satu di Kota Malang tersebut. (mus/sit)